Mohon tunggu...
Ihwan Hariyanto
Ihwan Hariyanto Mohon Tunggu... -

Kera Ngalam Asli yang hobby membaca, menulis dan bangga dengan kota kelahirannya. Sudah dua buku yang dia tulis, buku yang terbaru: PARTISI HATI baru aja terbit bulan Mei ini. klik: http://partisihati.multiply.com untuk pemesanan hub: 0881 334 8893

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jalan Tembus Ijen Nirwana Residence

10 Maret 2011   07:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat membeli monitor di Dieng Plaza minggu lalu, saya dan Mas Ranu sempat membicarakan tentang pembuatan jalan tembusan di jalan Raya Langsep yang dilakukan oleh pihak Perumahan Ijen Nirwana Residence sebagai jalan masuk ke perumahan milik Bakrieland tersebut. Dan ternyata kami mempunyai pemikiran yang sama bahwa pembuatan jalan tembusan itu kurang tepat jika dilihat dari segi keamanan dan kepadatan lalu lintas di kawasan yang termasuk ramai tersebut. Jalan Raya Langsep termasuk jalan kembar dua arah yang dipisahkan oleh sebuah taman memanjang dari arah selatan yang dimulai dari SPBU Mergan dan berakhir di utara tepatnya di Dieng Plaza. Taman kecil yang memanjang ini ditanami pohon pelindung, tanaman perdu dan hias yang selain berfungsi sebagai penghias kota juga sebagai penyeimbang lingkungan dan menekan tingkat pencemaran udara akibat asap kendaraan yang melintas di situ. Di jalan Raya Langsep sendiri ada lima jalan tembusan yang berfungsi sebagai penghubung jalan di sisi kanan dan kiri. Tembusan pertama ada di dekat Pasar Mergan,  yang kedua letaknya di dekat STM Nasional, yang ketiga di tengah-tengah persis dan yang keempat di depan Masjid Al-Ikhlas dan yang terakhir di depan gang Radio KDS 8. Tembusan di depan Masjid Al-Ikhlas terpaksa ditutup karena di situ sering terjadi kecelakaan akibat kencangnya arus kendaraaan dari arah selatan. Nah jalan tembusan yang dibuat oleh pihak INR ini berada di antara jalan tembusan pertama dan kedua yang jaraknya berdekatan. Menurut kami pembuatan jalan tembusan di situ kurang tepat karena arus lalu lintas di depan pintu masuk INR sangat padat dan ramai sekali terutama pada jam-jam pulang kantor, pengendara mobil dan motor dari arah utara mayoritas memacu kendaraannya sangat kencang sekali. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika arus kendaraan dari utara yang sedang padat dan ramai itu mendadak dihentikan ketika ada kendaraan yang keluar-masuk dari INR. Tentunya akan menyebabkan kemacetan dan membahayakan pengguna jalan. Selain itu pembuatan jalan tembus INR telah mengorbankan beberapa pohon pelindung yang ada di taman memanjang tersebut. Saya tadi sudah gugling di internet untuk mencari Perda Kota Malang tentang Pertamanan Kota dan hanya menemukan yang tahun 2003. Kalaupun ternyata sudah tidak dipakai lagi saya rasa perubahannya tidaka banyak. Di Perda Kota Malang No. 3 Tahun 2003 tentang Pertamanan Kota dan Dekorasi Kota Pasal 12 tentang Pemanfaatan Pertamanan Kota ayat 3 di sana disebutkan bahwa Setiap orang atau Badan yang mengajukan pemotongan pohon atau tanaman yang dipandang mengganggu lingkungan sekitarnya dapat dibenarkan setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk dan diwajibkan bagi yang bersangkutan untuk mengganti dengan bibit pohon atau tanaman. Lalu apakah pohon dan tanaman di depan pintu INR itu mengganggu lingkungan? Apa malah bukan sebaliknya, dengan penebangan pohon di situ maka akan mengganggu lingkungan?? Kehadiran INR sendiri membawa dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitar. Dampak positifnya menyediakan fasilitas jogging bagi warga di sekitar. Sedangkan dampak negatifnya saya kutip dari komentar yang ada di sini: Ijen Nirwana Residence (INR) adalah perumahan yang berkontribusi pada banjirnya kawasan IR Rais, hilangnya aneka satwa, hilangnya hutan kota Malang, hilangnya paru-paru kota Malang, hilangnya daerah resapan air. INR adalah kawasan rumah ELIT, ekslusif. Tidak sesuai dengan kebutuhan sebagian masyarakat kota malang. Untuk jangka panjang INR adalah bencana bagi malang. Tentang banjir di kawasan IR Rais (Tanjung) yang berada di sebelah selatan INR saya sendiri belum tahu secara pasti karena saya memang bukan warga situ. Kalau soal hilangnya aneka satwa dan hutan kota Malang itu memang benar adanya karena sebelum dibangun INR di kawasan itu merupakan hutan kota yang di dalamnya terdapat beberapa satwa yang hidup di situ. Saya sendiri memang pernah jogging di INR dan tidak saya pungkiri memang enak dan nyaman jogging tracknya. Tulisan ini hanyalah wujud kepedulian saya sebagai warga kota Malang terhadap sesuatu yang tidak beres menurut saya yang terjadi di kota kelahiran saya ini.  *lebaay* Tidak ada maksud sama sekali untuk menjelek-jelekkan pihak tertentu, dalam hal ini adalah INR. Hanya berharap semoga ini menjadi masukan jika mungkiiin saja mereka membaca tulisan saya ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun