Mohon tunggu...
Melihatketimur
Melihatketimur Mohon Tunggu... Human Resources - Adalah pergerakan mencerdakan kehidupan bangsa

Sebagian Hidup Adalah pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Menyiapkan Koperasi Desa

19 April 2017   21:53 Diperbarui: 21 April 2017   12:00 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Musawarah Desa, P. Panambulai (foto : Beta Masran)

TERBENTUKANNYA “SEBUAH MIMPI” KOPERASI SERBA USAHA MASUSATAH DI PULAU PANAMBULAI

yang merupakan koperasi milik desa pertama di Kabupaten Kepulauan Aru dan merupakan koperasi pertama di Pulau terluar kabupaten Kepulauan Aru. 

kami bukan manusia belakang tanah,

kami punya hasrat sejaterah,

kami punya semua sumberdaya,

kami butuh sebuah lembaga,

kami butuh mimpi koperasi.

Kita bersama pasti ingin pertumbuhan ekonomi yang merata, begitu juga mereka yang tinggal di pedalaman Indonesia. Serta untuk mengurangi jumlah kemiskinan di seluruh Indonesia. Sama halnya dengan daerah pinggiran Indonesia yang cenderung masih di bawah garis kemiskinan. Peningkatan potensi PPKT sebagai sumber Usaha Ekonomi Produktif masyarakat Desa Warabal merupakan isu yang sangat menarik kita bahas, program yang ditajah oleh pemerintah. 

Diharapkan akan memberikan dampak yang sangat besar, sejalan dengan nawacita yang dicetus bapak president kita. Selain itu, tentu untuk menaggapi peryataan seperti, peningkatkan kesejateraan masyarakat Desa, Mengangkat ekonomi masyarakat desa, dan pilihan tambahan mata pencarian ekonomi produktif. Begitu juga dengan wilayah Pulau pulau Kecil terluar yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Aru. Pertanyaan yang timbul, saat menginjakan kaki di tempat tersebut, membawa isu peningkapan ekonomi produkstif adalah bagaimana cara yang instan dan efektif untuk mulai meningkatkan ekonomi masyarakat desa kecil?

Hal pertama yang menarik dibahas adalah peningkatan ataupun penguatan kelembagaan masyarakat yang telah ada, tentu dengan tata cara mereka sendiri. Kita tidak bisa, kemudian datang dan mengaduk aduk seluruh kelembagaan desa untuk dipaksa aktif. Dalam kata lain kita hanya sebagai pendamping dan supported. Lebih detailnya, hanya memotovasi sumberdaya manusia yang ada di kelembagaan tersebut. Tekanan yang kita berikan langsung ke mereka, supaya lebih mengaktifkan kelembagaan yang sudah ada. Untuk pembentukan kelembagaan baru, mereka pada dasarnya sudah tahu dengan kelembagaan apa yang mereka butuhkan. Kita dapat ambil panutan, dari desa warabal. Di desa tersebut, telah ada kelembagaan berbasis keagamaan, social, ekonomi dan gender. 

Namun untuk kelembagaan ekonomi, mendapatkan isu hangat. Tepatnya kelembagaan ekonomi baru akan dibentuk. Kelembagaan dengan koseptual pemerintah yaitu BUMDes. Terlihat disini, konsep yang berbeda seperti, kelembagaan masjid dengan strukturnya, kelembagaan, perangkat desa dan perangkat adat dengan strukturnya, kelembagaan masyarakat pengawas (POKMASWAS), kelompok pembuatan abon terdiri dari ibu ibu setempat. Beberapa kelembagaan sudah ada,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun