Mohon tunggu...
Melihatketimur
Melihatketimur Mohon Tunggu... Human Resources - Adalah pergerakan mencerdakan kehidupan bangsa

Sebagian Hidup Adalah pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahasa Melayu Hilang di Telan Bumi

21 April 2017   14:22 Diperbarui: 21 April 2017   23:00 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selanjutnya, rasa bangga harus mulai ditimbulkan dalam pembahasaan di tanah melayu. Tidak perlu malu ataupun kurang komunikatif dalam bersosialisasi dengan masyarakat besar yang ada di Riau. 

Bahasa melayu tersebar dan memiliki aksen serta pola kata disetiap kabupaten yang ada di Riau seperti, Bahasa Kampar dengan aksen yang paling berbeda, Bengkalis sampai ke Rohil yang mengadopsi Bahasa melayu pesisir, Inhu dan Pelalawan dengan aksen Bahasa melayu daratannya, hingga ke Kuansing yang mengadopsi Bahasa melayu kontemporer dengan percampuran Bahasa minang. Inilah suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Riau pada umumnya, salah satu provinsi dengan pengguna Bahasa melayu terbesar yang ada di Indonesia, selain dengan provinsi kepulauan Riau tentunya.

Manusia dengan kultur melayu harus tetap berkembang, khususnya di Kota Pekanabaru. Menerima pengaruh tentu tetap saja boleh, namun penulis lebih sepakat pengaruh untuk sama sama besar dan berkembang. Tidak dengan keruntuhan salah satu budaya besar yang ada, kemudian akan hilang di telan bumi. Desrussion (perbaikan pengetahuan lama) tentu sangat kita butuhkan, tetapi tidak untuk Bahasa. Bahasa yang merupakan karakter serta ciri khas melayu, hinggah terjelaskanlah seorang melayu adalah insan yang berbahas melayu itu sendiri.       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun