Customer service untuk sebagian orang adalah pekerjaan yang berat dan melelahkan.. Betapa tidak setiap hari kita bertemu dengan orang orang baru, dari berbagai kalangan, atas sampai kalangan menengah ke bawah, dengan berbagai macam kepentingan dan latar belakang. Tetapi kita di tuntut untuk bersikap sama, tidak ada diskriminasi dan memuaskan pelanggan. Disinilah, beratnya pekerjaan ini. Hanya orang-orang yang berjiwa social tinggilah yang bisa menjalankan dan mencintai pekerjaan ini.
Berbicara mengenai customer service, memang banyak sekali tantangan yang bisa di temui dari pekerjaan ini. Mulai dari menghadapi berbagai macam orang, mengatur retorika bicara,serta mengontrol masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Customer service juga tidak hanya memberikan informasi, menjawab pertanyaan pelanggan, menampung keluhan dan saran, dan membicarakan relationship. Tetapi lebih dari itu, customer service lebih kepada kemampuan untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah pelanggan. Hal itu pula lah yang mebuat customer service menjadi ikon perusahaan atas berhasil tidaknya perusahaan tersebut.
Sebut saja Firman, salah satu staf customer service di salah salah satu stasiun Yogyakarta ini, mengaku bahwa menjadi customer service yang baik tidaklah mudah, melainkan banyak tantangan. Tantangan tersebut salah satunya adalah ketika begitu banyaknya permasalah pribadi, dan tekanan dari dalam, tetapi sebagai customer service di tuntut untuk tetap bisa bersikap riang, ramah, ceria kepada pelanggan. Tentu harus bisa mengontrol emosi pribadi dan tidak mencampurkan urusan pribadi dengan urusan kantor.
Dalam menjalankan tugasnya Firman selalu menanamkan rasa tulus untuk melayani pelanggan, karena dengan begitu semua akan terasa mudah. Ia mengutip sebuah quotes, “ Do what you love, love what you do then the money will follow. Itu yang selalu membuat ia menikmati pekerjaannya.
Ketertarikan yang mendasari Firman untuk setia pada pekerjaan nya ia menganggap pekerjaan nya adalah sebuah seni.Ya, seni memahami orang lain. Selain dengan pekerjaan tersebut financialnya tercukupi dan tunjangan kesehatan pun di berikan. “Saya adalah pegawai tetap bukan pegawai kontrak, maka banyak sekali keuntungan yang di berikan perusahaan, sepadan dengan tingkat kesulitan pekerjaaan” ujarnya, pemuda 23 tahun ini. Pekerjaan ini menarik. Perusahaan nya pun mempunyai tujuh prinsip customer service yaitu senyum, sapa, salam, sopan, santun, semangat, dan siap melayani. Firman pun tak luput berupaya untuk memuaskan pelanggan dengan ketujuh ketujuh prinsip itu . Senyum menjadi bentuk penyambutan kepada pelanggan, sapa salam menjadi awalan untuk mendengarkan keluhan pelanggan, sopan dan santun adalah sikap yang sudah melekat ketika menghadapi pelanggan, semangat adalah motor penggerak untuk bekerja sepenuh hati dan siap melayani adalah tujuan utama dari pekerjaan ini.
Jikalau customer service di bank libur setiap weekend tapi tidak dengan customer service di stasiun, sistem yang di terapkan pun empat hari kerja dan satu hari libur dan tiga kali ship. Maka Firman pun harus rela tidak weekend bersama keluarga karena menjalankan tugas. Pemuda yang masih single ini selalu bersikap ramah terhadap pelanggan bukan hanya tuntutan pekerjaan tapi ramah sudah menjadi salah satu kepribadiannya. “Saya selalu mencoba bersikap ramah pada pelanggan supaya pelanggan merasa puas dengan pelayanan kami, tetapi saya tidak berpuas diri dan terus belajar. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk pembelajar sejati yang tidak mengenal usia, waktu dan tempat.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H