Mohon tunggu...
Raihan Mutiara
Raihan Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sepakbola/Futsal, Voli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelaah Prasasti Geger Hanjuang bersama Mahasiswa KKN UPI

6 September 2023   14:34 Diperbarui: 6 September 2023   14:47 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti Batu Geger Hanjuang/Dokpri

Peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia sangatlah beragam. Mulai dari peninggalan dalam bentuk tulisan, peninggalan berupa benda, peninggalan bangunan bersejarah dan tempat bersejarah, serta peninggalan lainnya. Seperti Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Candi Prambanan di perbatasan Klaten - Yogyakarta, serta Prasasti Tugu peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Berbicara mengenai Prasasti, Mahasiswa KKN UPI berkesempatan untuk menelaah Prasasti Geger Hanjuang yang berada di Desa Linggamulya, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. Prasasti berupa Batu ini  memiliki panjang 85 cm, lebar 62 cm, ketebalan 28 cm, dan warna kecoklatan. 

Pertama kali Prasasti Batu Geger Hanjuang ditemukan pada tahun 1877 oleh K. F. Holle, yang merupakan orang Belanda. Adapun lokasi persis ditemukannya Batu tersebut di Rumantak (sekarang sudah menjadi sawah). Kemudian terdapat tulisan  di atas Batu Prasasti tersebut, yaitu "Tra ba i guna apuy na sta gomati sakakala rumatak disusuk ku batari hyang pun." yang memiliki arti"Jadi, tanggal 13 bulan bakda 1033 tahun saka. Karena 'sakakala' itu saka. 'Rumatak disusuk ku batari hyang pun', 'rumatak' itu nama kawasan. 'Disusuk' itu nyusuk atau membuat susukan/parit sebagai pertahanan Ibu Kota Kerajaan. 'Batari hyang pun' yaitu seorang perempuan yang membuat susuk atau parit tersebut," kata Pak Dede selaku sekretaris Desa Linggamulya. 

"Kemudian, ketika ada seorang yang melakukan penelitian waktu itu. Kata dia tahunnya itu salah, saya lupa tahun berapa, tapi ada sedikit perbedaan 2-3 tahun lebih kesini. Kata dia, 'rumatak disusuk ku batari hyang pun' itu bukan berarti membuat parit pertahanan, melainkan dilantik. Jadi waktu itu, Sanghyang Batari Janapati dilantik menjadi Raja oleh temannya Raguti. Raguti itu adalah wakil dari Kerajaan Sultan Agung Mataram," paparnya.

Penanggalan tepatnya dapat dikatakan 21 Agustus 1111 Masehi. Oleh karena itu, 21 Agustus sering diperingati sebagai hari jadi Tasikmalaya serta diadakannya Acara Napak Tilas. 

Tugu Geger Hanjuang/Dokpri
Tugu Geger Hanjuang/Dokpri

Disinggung mengenai keberadaan Prasasti Batu yang asli, kini Batu tersebut disimpan di Museum Nasional Indonesia yang berada di Jakarta. Untuk Batu yang dijadikan Tugu Monumen Geger Hanjuang hanya Batu penutup Gua sebagai pengganti. 

Monumen Prasasti Geger Hanjuang dijadikan cikal bakal Tasikmalaya. Kemudian Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menetapkan hari jadi Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 26 Juli 1632. "Itu ngambil dari adanya 'piagam' tentang pemindahan Ibu Kota dari Sukaraja ke Manonjaya pada zaman Wiradadaha. jadi, yang tadinya 900 tahun sekian sekarang jadi 300 tahun sekian," kata Pak Dede.

Monumen Geger Hanjuang/Dokpri
Monumen Geger Hanjuang/Dokpri

"Sehingga, tidak hanya sekedar dibangun Monumen udah gitu aja, melainkan ada upacara minimal satu tahun sekali yang menjadi kegiatan rutin yang diberi judul Napak Tilas. Walaupun belum maksimal," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun