Human Interest - Krisis ekonomi akibat pandemi corona, membuat banyak orang memutar otak untuk memenuhi kebetuhan hidup dimasa pandemi. Seperti yang dialami oleh Iyan (nama samaran), siswa sekolah dasar diperbatasan ibukota ini, turut membantu orang tuanya mencari sepeser uang. Sebelum pandemi ekonomi keluarga Iyan masih stabil, semenjak bulan April 2021 orang tua Iyan di PHK oleh perusahaannya.
Akibat pemutusan kontrak kerja, biaya kontrakan menunggak hingga 2 juta rupiah. Iyan hanya tinggal bersama ibunya, ayahnya sudah meniggal sejak 2017. Demi membantu orang tuanya menyambung hidup, iyan rela menjadi mewarnai seluruh tubuhnya dengan cat silver. Untuk mewarnai tubuhnya, iyan menggunakan cat warna silver yang dicampur dengan minyak goreng. Iyan mewarnai tubuhnya dengan tangannya sendiri, terkadang meminta bantuan kepada sesama manusia silver.
Iyan melakukan aksinya dilampu merah perempatan dari pagi hingga menjelang magrib. Penghasilan yang didapatkan berkisar pada 30 ribu hingga 250 ribu, tergantung dari ramainya kendaraan dan cuaca. Saat hujan turun iyan terpaksa menepi, pendapatan yang didapat hanya dapat membeli makan dan minum dihari itu. fenomena manusia silver ini sangat bersiko pada Kesehatan penggunanya. Umumnya cat yang digunakan mengandung bahan yang berbahaya untuk kulit sepeti  vinyl chloride, plastisol, formaldehida, timbal, kronium, dan tinner. Â
Efek samping yang timbul dalam jangka pendek seperti gatal, iritasi, perih, alergi dan ruam pada kulit. Efek jangka pangjang yang ditimbulkan zat kimia cat tersebut mulai dari kanker kulit, kerusakan paru-paru, masalah pada ginjal, kanker hati, dan kanker otak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H