Mohon tunggu...
Egy Giana
Egy Giana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Happy Wife and Mom \^.^/

Writer Freelancer || IG : egy_giana || Twitter : @egygiana || Fb : Egy Giana ||

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pengantin Baru Wajib Tahu Nih, Cara Jitu Kelola Keuangan Setelah Menikah

17 Oktober 2019   09:14 Diperbarui: 17 Oktober 2019   09:18 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Siapa nih diantara kamu yang baru saja menikah? Atau sudah berencana menikah dalam waktu dekat ini?

Biasanya sih pengantin baru banyak sekali wishlist yang harus dicatat ya, mulai dari barang-barang yang harus dibeli bahkan beberapa tanggungan yang harus dibayarkan setelah menikah. Mungkin untuk yang baru saja menikah masih bingung gimana caranya mengelola pengeluaran yang tentunya akan berubah, ga lagi sama seperti sebelum menikah.

Mulai dari pengeluaran sehari-hari sampai menyiapkan barang-barang rumah tangga. Eits, tapi tenaang.. mimin punya beberapa solusi jitu nih untuk membantu kamu dalam mengelola keuangan setelah menikah. Cekidot!

1. Mengutamakan Keterbukaan 

Semua orang pasti tahu ya, setelah menikah tentunya harus mengedepankan kepercayaan dan keterbukaan antara suami dan istri untuk setiap pengeluarannya.

Sehingga kita bisa melakukan evaluasi pemasukan dan pengeluaran bersama. Walaupun mimin tahu sih banyak orang khususnya "para wanita karir" yang menjunjung tinggi kata-kata ini "Uang suami adalah uang istri, uang istri adalah uang istri" kwkwk :D Tapi ga ada salahnya kok kalau setiap pengeluaran suami atau istri dievaluasi bersama agar nantinya bisa mengira-ngira pemasukan dan menahan segala pengeluaran. 

2. Mulai Merencanakan Keuangan

Masih berkaitan dengan point yang pertama yah, idealnya suami dan istri mulai merencanakan keuangan ga lama berselang setelah menikah, contohnya sih seperti mengatur cash flow, dana darurat dan hutang yang tentunya harus didasari keterbukaan.

Sebisa mungkin sih kita membedakan mana yang masuk ke kategori "kebutuhan" dan "keinginan". Kadang  (biasanya para wanita sih, ga tau kalau laki-laki ya :D ) kalau lagi pengen banget sama sesuatu pasti akan mengatasnamakan "kebutuhan", biar bisa dimiliki sih intinya.

Tapi kalau bisa hindari cara itu  ya supaya kita bisa meminimalisir pengeluaran, mempersiapkan dana darurat dan menghindari hutang yang berlebihan.  Setidaknya kita punya simpanan sih untuk dana yang tidak terduga. 

3. Rencanakan tabungan dan investasi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun