Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar guna
menyampaikan informasi seefektif mungkin. Desain grafis ini diperlukan untuk berbagai
kepentingan seperti membuat poster, mempromosikan produk, materi perkuliahan, dan laporan
perusahaan maupun instansi pendidikan (Iswandi, 2018). Dapat kita lihat implementasi dari desain
grafis ini melalui media cetak seperti flayer, banner dan poster. Pemanfaatan grafis dalam
menyampaikan pesan ini selaras dengan jumlah pengguna smartphone masyarakat Indonesia yang
terus mengalami peningkatan. Saat ini, di Indonesia memiliki 196,7 juta pengguna internet (Bayu,
2020). Dapat kita lihat bahwasanya internet sangat memudahkan aktivitas sehari-hari mulai dari
kegiatan pembelajaran, perdagangan,pembuatan konten, hingga pembuatan desain dengan tujuan
untuk menyampaikan sebuah informasi.
Dalam menyajikan sebuah informasi yang akan dibagikan, pastinya tetap membutuhkan
kreativitas dalam menyajikannya. Penyajian berita yang unik dan juga menarik sangat diperlukan
serta menjadi salah satu modal agar informasi lebih mudah diterima oleh pembaca. Oleh karena
itu sebuah informasi memerlukan konsep keindahan, ketepatan pesan dengan ilustrasi serta
keefektifan waktu untuk mengungkap suatu informasi. Perancangan desain memuat ilmu untuk
mempelajari konsep secara kreatif untuk penyampaian pesan dengan mengelola elemen-elemen
grafis berupa bentuk, penataan huruf, warna dan tata letak. Tujuannya yakni untuk
menyederhanakan pesan serta membuat informasi menjadi mudah dipahami.
Dalam rangka dies natalis ke 44, mahasiswa pendidikan nonformal mengadakan berbagai
perlombaan, seperti lomba menulis essay, mendongeng, musikalisasi puisi, tari kreasi, lomba
desain poster digital, lomba desain logo dies natalis dan masih banyak lagi. Dari banyaknya lomba
yang menarik disini adalah lomba desain poster digital dan logo dies natalis. Mahasiswa yang
hendak mengikuti perlombaan, tentunya haruslah memiliki skill dan kreativitas untuk menciptakan
sebuah karya yang terbaik dan tentunya informasi didalamnya mudah dipahami.
Para mahasiswa tentu masih membutuhkan pemahaman lebih terkait bagaimana
pembuatan poster digital ini supaya nantinya dapat menghasilkan karya yang unik, kreatif dan juga
menarik. Agar dapat mencapai tujuan melalui poster digital yang menyajikan informasi yang tepat
tetapi juga unik dan menarik, maka dibutuhkan kreativitas dalam perancangan desain. Salah satu
alat desain yang sangat mendukung untuk digunakan adalah aplikasi canva. Canva merupakan
aplikasi desain yang menggunakan teknik drag and drop serta dapat mengakses beberapa fitur yang
ada seperti font, gambar, dan bentuk selama proses pembuatan (Leryan, Damringtyas, Hutomo, &
Printina, 2018). Pada umumnya canva digunakan untuk pembuatan pamflet, poster, logo, sertifikat,
serta presentasi kuliah.
Dalam rangka lomba poster digital yang akan diadakan tadi, tentunya para mahasiswa
memerlukan pelatihan atau workshop yang sesuai dengan kebutuhan yaitu penggunaan aplikasi
canva. Pelatihan diselenggarakan melalui webinar online dan mempraktikkan langsung serta
pemberian kesempatan kepada para mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini. HMD Pendidikan
Non Formal sebagai pelaksana menghadirkan instruktur untuk menyampaikan materi dan
informasi seputar aplikasi canva. Pelaksanaan kegiatan pelatihan desain ini dalam kurun waktu
satu bulan dengan pelaksanaan sekali dalam seminggu yaitu pada hari sabtu. Pelatihan ini
ditujukan untuk seluruh mahasiswa yang ada di FIP terutama mahasiswa PNF.
Pada minggu pertama, peserta akan diberikan pemahaman dasar tentang canva, mulai dari
pengaturan dasar dan pemilihan template yang sesuai. Penggunaan alat-alat dasar dan pemahaman
fitur-fitur untuk pemula dalam membuat desain akan dipelajari oleh peserta pada pertemuan
minggu pertama ini. Selanjutnya pada minggu kedua, peserta akan belajar dan memahami fitur
yang lebih terperinci, mulai dari bagaimana memilih font yang unik, bagaimana penyesuaian
warna yang akurat dan penerapan elemen grafis. Para mahasiswa akan diajak untuk
menggabungkan elemen-elemen tersebut ke dalam desain mereka sendiri dengan tetap menjaga
kesatuan desainnya. Lalu pada minggu ketiga akan fokus pada praktik desain berkelanjutan dimana
mahasiswa akan ditugaskan untuk membuat desain berbeda setiap minggunya, mulai dari poster
sederhana hingga konten media sosial yang kompleks. Mereka akan menerima umpan balik yang
konstruktif dari instruktur untuk membantu mereka menyempurnakan kembali keterampilan
desain mereka. Kemudian pada minggu terakhir, peserta akan ditantang untuk mengembangkan
projek desain mereka dengan menggabungkan berbagai elemen yang telah dipelajari sebelumnya.
Mereka akan diminta untuk menghasilkan desain yang kompleks dan mempresentasikan projek
akhir mereka kepada teman-teman untuk menerima masukan dan saran sebelum presentasi akhir.
Dengan pelaksanaan pelatihan desain canva yang dilakukan sekali dalam seminggu selama
satu bulan, para mahasiswa akan memiliki waktu yang cukup untuk menyerap ilmu yang didapat
dan menerapkan konsep-konsep yang mereka pelajari secara bertahap. Pendekatan tersebut
memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperdalam pemahaman tentang aplikasi canva dan
memperluas kemampuan desain mereka dari minggu ke minggu. Sehingga mereka mempunyai
bekal yang cukup untuk penggarapan desain poster yang hendak dilombakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H