Mohon tunggu...
Naluri Egy Alamsyah
Naluri Egy Alamsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Harmoni Politik: Peran Musik/Jingle dalam Kampanye Politik

14 Desember 2023   16:50 Diperbarui: 14 Desember 2023   16:59 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panggung politik sudah dimulai, para capres-cawapres hingga partai-partai politik berlomba-lomba untuk menyampaikan gagasannya pada masyarakat. Mereka berusaha melakukan berbagai cara terbaiknya untuk merebut hati masyarakat. Akan tetapi, dibalik hebohnya panggung politik terdapat satu hal menarik yang mungkin terdengar ringan namun memiliki dampak besar untuk merebut hati masyarakat, hal tersebut adalah musik/jingle.

"Pan Pan Pan Selalu terdepan

Pan Pan Pan pasti ada harapan"

Kalimat tersebut merupakan penggalan lirik dari lagu yang berjudul "PAN PAN PAN Terdepan" yang merupakan musik/jingle dari Partai Amanat Nasional. Musik tersebut sempat mencuri perhatian masyarakat di media sosial karena liriknya yang sederhana, mudah diingat dan menghibur. Selain PAN, juga terdapat banyak partai politik yang menggunakan musik sebagai media kampanye mereka, seperti PERINDO, PDIP, PKS, dan lain-lain. Musik/Jingle menjadi salah satu media komunikasi yang efektif dari berbagai partai politik untuk merebut hati Masyarakat.

Musik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, hampir setiap orang memiliki selera musik tersendiri. Musik dengan kampanye politik telah menjadi dua hal yang saling berhubungan. Pada dasarnya, kampanye politik merupakan kegiatan untuk memperkenalkan calon dan visi misi kepada masyarakat luas. Peluncuran musik pada partai politik menjadi pertanda bahwa musik memiliki peran penting untuk menyampaikan pesan-pesan politik secara efektif kepada masyarakat.

Musik sangat cocok untuk digunakan sebagai media kampanye partai politik. Peter Mwai Muturi (2003) mengatakan bahwa musik dapat menjadi metode untuk menyampaikan pesan yang mampu merangkul berbagai aspek, dan telah dimanfaatkan secara penuh. Musik memiliki kemampuan untuk menyentuh perasaan dan hati semua orang. Ketika seseorang mendengarkan lagu, pesan yang diserbarkan dari lagu tersebut dapat berupa musik, teks atau lirik dari lagu tersebut.

Dilihat dari musik/jingle dari partai PAN, mereka menunjukkan bahwa mereka berhasil meciptakan musik/jingle yang mudah diingat oleh masyarakat. Melodi dan lirik yang cukup sederhana namun efektif menjadi daya tarik utama masyarakat. Hal tersebut membuat pesan kampanye mereka melekat dalam ingatan masyarakat. Cahya dan Sukendro (2022) percaya bahwa lirik dalam musik dapat berfungsi sebagai media ekspresi. Pada kampanye politik, lirik dan melodi dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikkan pesan dengan cara yang kreatif dan mudah diingat oleh masyarakat luas.

Selain menjadi media komunikasi yang efektif untuk kampanye politik, musik juga berguna untuk membangun identitas suatu partai politik tersebut. Ivetta Karailievova (2012) menyebut bahwa musik dapat membantu menciptakan citra produk yang dalam konteks ini partai politik dan juga membantu untuk mempromosikan serta membuatnya mudah diingat oleh masyarakat. Kunci dalam membangun hubungan yang kuat antara partai dengan masyarakat yaitu dengan mencerminkan inti dari partai tersebut. Musik/jingle yang diluncurkan partai politik bukan hanya sebagai hiburan, melainkan juga dapat menjadi elemen yang mendefinisikan karakter dari partai politik itu sendiri. Melalui musik, calon politik dapat membentuk citra yang diinginkan masyarakat dan memberikan kesan yang mudah diingat oleh masyarakat.

Di Tengah ramainya panggung politik saat ini, dimana perhatian masyarakat sering terpecah dengan banyaknya informasi dan pesan-pesan politik yang disampaikan oleh berbagai partai. Musik bisa menjadi media yang efektif untuk menciptakan identitas dengan memberikan kesan yang cukup lama kepada masyarakat. Ketika musik/jingle dari suatu partai telah menghasilkan koneksi antara partai dengan pendengarnya, hal tersebut dapat membuka peluang bagi partai politik untuk membangun identitas yang baik dengan memberikan nilai-nilai dari partai tersebut ke dalam ingatan masyarakat.

Pemilu kali ini menjadi pemilu yang berbeda dimana teknologi dan informasi berkembang dengan pesat. Melalui platform media sosial seperti Instagram, Tiktok hingga Youtube, musik/jingle dari masing-masing partai politik dapat menyebar dengan cepat dan merata hingga ke berbagai lapisan masyarakat terutama anak muda. Viralnya musik/jingle dari partai politik juga mencerminkan bahwa masyarakat semakin terbuka dengan beragam ekspresi politik. Selain itu, adanya partai politik yang mampu menciptakan musik/jingle menandakan bahwa mereka mampu untuk bersaing dengan karya yang kreatif dan infovatif dalam kampanye politik yang nantinya dapat menarik perhatian masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun