Pada tanggal 28 -30 Septembe 2014, beberapa media online memberitakan bahwa, Presiden terpilih Jokowi telah menerbitkan rekomendasi refreedom Papua Merdeka.
- http://chirpstory.com/li/232048;
- http://kabarnet.in/2014/09/28/jokowi-terbitkan-rekomendasi-referendum-papua-merdeka/
- http://korankota.co.id/index.php/web/berita/NUSANTARA/8844/jokowi-terbitkan-rekomendasi-referendum-papua-merdeka;
- http://chirpstory.com/li/232048 )
Berita yang berawal dari @TM2000back ini tersebar di berbagai media online termasuk media sosial di internat dan mengundang reaksi dan tanggapan publik yang cukup serius.
Memang Jokowi perna ke Papua pada masa kampanye pilpres 2014, namun dalam perjalanannya hanya berjanji jika kelak terpilih jadi presiden akan membangun Papua dengan fasilitas umunya terlebih dahulu.
Silahturahmi bersama beberapa warga Papua di Jakarta, Jokowi hanya berjanji akan kembali ke Papua dan dalam acara silahturahmi tersebut diberitakan bahwa evaluasi otonomi khusus.
Dalam pemberitaan pun menyebutkan nama yang bertanggung jawab jika Papua lepas merdeka dari NKRI; di antara ( http://kabarnet.in/2014/09/28/) :
- Hedropriyono
- Luhut dan Bengawannya
- JK, Megawati, CSIS, PDIP, HMI, ICMI, HKPB, ICW,
- James Riady, Tahir, Antony Salim, Edward/edwin Suryajaya
- Hartono, Fofo dst”
Jika melihat bekenaran, maka apakah berita tentang diterbitkan rekomendasi refreedom Papua Merdeka dipakai untuk upaya menjatuhkan Jokowi dan mengacaukan pikiran rakyat Indonesia?
Semoga media di Indoensia tidak mengadu masyarakat dan masyarakat pun tidak terpengaruh, karena Papua merdeka bukan alat atau bahan yang bisa dipakai siapa pun dengan kepentingan apap pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H