Program Studi Pendidikan Profesi Guru menyelenggarakan kegiatan Orientasi Akademik PPG Dalam Jabatan Angkatan II Kemenag Tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan oleh penyelenggara di Grand Mercure Malang secara blended yang didukung platform zoom meeting. Â Berdasarkan laporan dari Kaprodi PPG UMM, menurut SK Kemenag RI terkait pelaksanaan PPG terdapat 175 peserta yang berasal dari 23 Provinsi yang tersebar dari 106 Kota di Indonesia (24/08).Â
FKIP UMM menuturkan keberhasilan kegiatan PPG yang akan dimulai pada tanggal 25 Agustus sampai 22 November.  Guna mendapatkan gelar guru profesional peserta harus menumbuhkan kesungguhan dalam mengikuti program profesi guru sebagai karunia. "Dengan semangat kurikulum merdeka, seluruh peserta  dapat memberikan konsep teori di dunia pendidikan yang bisa diimbaskan ke sekolah masing-masing," tuturnya.Â
Tri Sakti Handayani, selaku DekanSyamsul Arifin Wakil Rektor I UMM Â membuka dan memberikan arahan kepada peserta PPG. Praktek pembelajaran saat ini sudah mulai menggunakan platform digital. Kegiatan PPG sebagai momentum untuk meningkatkan kompetensi untuk menjadi guru profesional. "Harapannya, seluruh peserta dapat istiqomah dan serius dalam mengikuti kegiatan supaya maksimal," pesannya. Sesi sambutan dan pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan doa.Â
Penyampaian pengantar kebijakan oleh Muhammad Zain selaku Kepala Direktorat Pendidikan Tinggi menyampaikan tiga hal krusial. Pertama, attitude menjadi dasar yang dimiliki guru untuk mengajar. Kedua adalah knowledge, guru harus berpengetahuan untuk menciptakan generasi yang terdidik. Karena terlalu banyak informasi yang kontradiktif. Yang mana guru harus hadir menjadi orang yang expert di bidangnya. Ketiga skill, guru juga harus diimbangi dengan keterampilan digital. "Sebagai guru harus mampu menjaga integritas dimanapun berada, karena guru sebagai pertahanan moralitas bangsa," ucapnya.Â
Erna Yayuk, selaku pemateri menyampaikan penerapan kurikulum merdeka. Dalam Pemilihan pembelajaran, sekolah diberikan kebebasan dalam menentukan kurikulum yang akan dipilih. Diantaranya terdapat Kurikulum 2013 secara penuh, kemudian Kurikulum Darurat yaitu kurikulum 2013 yang disederhanakan, dan Kurikulum Merdeka.Menariknya, satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai dengan kesiapan peserta didik. Karakteristik utama Kurikulum Merdeka adalah adanya penyederhanaan konten, pembelajaran berbasis kolaboratif, dan adanya pembelajaran yang lebih fleksibel yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.Â
Penulis: Egista Komunika Agriantika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H