Mohon tunggu...
Egie Anggara
Egie Anggara Mohon Tunggu... -

aku sanagat senang dengan pembaharuan tetapi yang beorientasi positif,menjadi diri sendiri lebih baik daripada mengekor pada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemerintah Indonesia Belum Menyadari Rakyatnya Telah Merdeka

19 Juni 2011   10:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:22 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin tua semakin menjadi mungkin itulah kalimat yang tepat untuk melukiskan apa yang pemerintah negeri ini lakukan dimana hukum yang di godok oleh orang-orang pintar hanya di jadikan saran pekerjaan saja dengan hasil pelaksanaan yang tidak memuaskan sering kali kita mendengar kasus yang terjadi seperti para koruptor yang masih bisa tersenyum lebar tanpa dosa di depan publik dengan sikap sok bijak padahal dalamnya bobrok,contoh nyata kasus gayus tambunan,nunu nurbaeti yang bisa melenggang kemana-mana,jika orang bijak mengahadapi kasus seperti harusnya tapi gentleman bukan mencla-mencle ke negeri orang malah bikin malu sehingga mengkategorikan indonesia menjadi salah satu negara terkorup, selain itu penanganan hukum seperti macan ompong gagah dalam berkas, kosong dalam bertindak,jika aku boleh usul pada pemerintah dengan KPK sebagai lembaga yang menangani masalah koruptor ini

Jika ada indikasi ikut  serta dalam tindakan korupsi.

1.Segera bekukan akses rekening orang yang bersangkutan atas nama negara ini atau jika perlu tulis saja "Rekening anda di bekukan atas nama rakyat Indonesia".

2.Sita sementara untuk barang-barang atau aset yang di duga di beli dari uang korupsi.

3.Segera mungkkin menindak lanjuti kasus seperti itu dan kenakan sangsi yang tegas.

4.Potong alur birokrasi apabila hukum memintanya.

Berbeda halnya bila kita lihat kasus yang di lakukan masyarakat kecil yang tidak sanggup menyewa seorang pengacara dalam hitungan hari sudah bisa masuk bui,untuk para pengacara mohon lebih bisa memilih dalam melakukan pembelaan pada klien nya, jangan silau dengan banyaknya finansial yang akan anda dapatkan.Mohonlah berorientasi pada kepentingan umum bukan golongan serta pola pikir jangan kebarat-baratan yang bisa menjadikan yang salah menjadi benar dan yang benar menjadi salah emang kita akui sekarang erademocrasi tapi jika hal ini di biarkan maka akan berjalan menjadi democrazy.

Kembali pada judul di atas mungkin inilah gambaran kenapa tulisan ini mempunyai judul di atas dimana pemerintah sebagai pelaksana kebijakan negara bersikap sesuai kehendaknya sendiri tak sadar banyak pasang mata atau telinga yang melihat dan mendengar atas apa yang telah di lakukan.Maka bukan hal aneh lagi banyak demontrasi yang di lakukan masyarakat khususnya mahasiswa karena mereka menyadari adanya ketimpangan dalam pelaksanaan kebijakan negara ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun