Mohon tunggu...
Egie Anggara
Egie Anggara Mohon Tunggu... -

aku sanagat senang dengan pembaharuan tetapi yang beorientasi positif,menjadi diri sendiri lebih baik daripada mengekor pada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Tradisional Indonesia

17 Juni 2011   14:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:25 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang bilang dunia anak adalah dunia permainan yang di penuhi dengan canda tawa,yang sebagian hidupnya di warnai dengan bermain-bermain.Di Indonesia anak-anak cenderung memdapatkan alat bermain yang berasal dari lingkungan sekitar entah itu terbuat dari bambu,daun-daunan batang pohon ataupun sampah, seperti kulit jeruk bali yang sering di jadikan mobil-mobilan.Jika di lihat dari kaca mata awan permainan-permainan itu terlihat sepele dan terkesan murahan namun,apabila di lihat lebih mendalam permainan semacam ini adalah permainan yang paling bagus untuk perkembangan anak karena bersifat edukasi (Selain belajar anak juga menjadi kreatif )dapat di lihat dari hasilnya dimana anak menjadi senang untuk bersosialisasi,tumbuhnya sikap saling membantu,setia kawan dan saling melengkapi.

Membuat anak bisa bergaul dengan benar dan membawa diri dalam lingkungan,menumbuhkan mental kuat / berani menunjukan dirinya,belajar bertanggung jawab,memanfaatkan kekayaan alam Indonesia.Hal ini berbeda dengan permainan-permainan anak modern sekarang ini lebih mengenal playstation,gameboy yang membuat anak menjadi soliter ( suka asyik sendiri ) dan jauh dari lingkungan social yang membuatnya menjadi canggung untuk bergaul karena terbiasa sendiri atau hanya dengan kelompoknya,jarang berani tampil.Dalam memainkan cenderung menggunakan biaya untuk menyewa karena alat permaiannya cukup mahal tidak di beli setiap anak,dengan menggunakan televise sebagai media visual anak cenderung terlalu asyik dan menyandu dengan permainan itu yang membuat mata /penglihatan anak terganggu karena terlalu sering terpapar cahaya dari televisi.

Permaian-permain tradisional Indonesia lebih bagus dan bermanfaat langsung pada anak di banding dengan permainan inpor karena permaian ini hadir dari pengalaman-pengalaman nenek moyang bangsa ini, yang selalu menciptakan permainan dengan dasar pengalaman ataupun kebutuhan serta sarana yang di butuhkan cenderung menggunaka alat yang ada di sekitar lingkungan serta sifatnya yang edukatif membuat anak bisa belajar sambil bermain.

Dengan itu kalian anak-anak bangsa Indonesia sangatlah bangga menjadi bangsa Indonesia yang mempunyai latar budaya dan kreatifitas yang sangat mengagumkan dengan biji-biji tumbuhan nenek moyang kita bisa menjadikanya permainan ( Conglak ),Enggrang pada awalnya di gunakan untuk menghindari jalan tanah yang tergenang air.

Berikut contoh permaian tradisional anak bangsaku !!!!!!

Petak umpet / Ucing sumput.

Permainan ini bisa di mainkan dengan jumlah minimal 3 orang di mana yang bagian“kena / jaga “ satu orang sedangkan orang lainya sebagai orang yang mesti di cari si penjaga.sebelum mengumpat si penjaga menutup mata ataupun bersandar pada dinding dengn menghitung 1-10 atau lebih sesuai kesepakatan pemain dan yang lainya segera bersembunyi setelah selesai menghitung si penjaga mencari teman lainya dan orang yang pertama kali ketangkap atau di temukan akan menjadi penjaga berikutnya,Jika teman yang belum di temukan berhasil menepuk atau ke tempat penjaga berhitung maka permainan di menangkan oleh pemain dan penjaga/pencari kembali bertugas menjadi penjaga/pencari ( kucing ).

Tata cara bermain :

1.Mengundi untuk mencari penjaga atau pencari.

2.Setelah di dapat penjaga di suruh menutup mata atau menhadap dinding sambil berhitung.

3.Rekan yang lainya segera menyebar mencari tempat sembunyi.

4.Setelah berhitung dengan jumnlah tertentu penjaga segera mencari teman-teman yang bersembunyi.

5.Ketika penjaga / pencari menemukan teman yang bersembunyi,lalu dia menyebutkan nama yang di dapat dan dia kembali ke tempat dia berhitung dan menepuk dinding.

6.Teman yang pertama kali di temukan akan menjadi penjaga berikutnya menggantikan yang sebelumnya.

Manfaat yang di dapat dari permainan petak umpet :

·Anak-anak di tuntut untuk berusaha.

·Adanya kebersamaan di antara anak-anak.

·Anak bias kerja sama untuk mencari ataupun menyembunyikan teman yang belaum di temukan dan menjadikan teka-teki untuk pencari / penjaga.

·Permainan sering di iringi dengan tertawa.

Enggrang / Jalan tinggi.

Permaianan enggrang ini sering di mainkan anak-anak Indonesia dengan menggunakan 2 bilah bambu yang sama panjang,serta di pasangkan dengan ketinggian 20 / 40 cm dari salah satu ujung kemudian di gunakan untuk berjalan tentunya dalam menggunakanya di perlukan keseimbangan orang yang menggunakanya,dan bias di lombakan terutama dalam pesta rakyat atau hari kemerdekaan.

Ilustrasi alat untuk permainan enggrang

Cara memainkan :

·Pengguna memegang ke dua bilah bamboo dengan tangan.

·Satu-persatu kaki memijak pada pijakan yang ada di masing-masing bambu.

·Pengguna berusaha menyeimbangkan dengan berdiri pada alat enggrang.

·Setelah di dapat keseimbangan mulailah melangkah.

·Permaianan ini bias di lombakan.

Manfaat yang di dapat dari permainan ini :

üAnak bisa di ajarkan membuat alat ini, dan menjadikanya kreatif.

üBermain bersama membiasakan anak untuk berinteraksi dengan temanya.

üBisa melintasi daerah yang basah / becek terutama di perkampungan.

üBahan mudah di dapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun