Mohon tunggu...
Egidia Syahrani
Egidia Syahrani Mohon Tunggu... Human Resources - Head of Human Resources Development Mental Health PASTI.ID

Saya senang mempelajari suatu hal yang baru terkait pendidikan, edukasi, dan kegiatan sosial lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Chatgpt Melalui Open AI yang Sangat Populer di Kalangan Mahasiswa

11 November 2024   23:55 Diperbarui: 12 November 2024   00:06 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan Pemahaman Materi
ChatGPT dapat membantu mahasiswa memahami konsep yang sulit dengan cara yang lebih mudah dipahami, terutama jika dijelaskan dalam bahasa yang lebih sederhana dan kontekstual.

  • Bantuan dalam Pembuatan Tugas dan Penelitian
    ChatGPT bisa menjadi alat bantu dalam menulis esai, mencari ide penelitian, membuat outline, atau mengorganisasi pemikiran, sehingga mahasiswa lebih mudah menyelesaikan tugas.

  • Meningkatkan Produktivitas
    Mahasiswa dapat lebih produktif karena mereka memiliki alat yang siap membantu dalam mencari jawaban atas berbagai pertanyaan dan masalah akademik, termasuk menyelesaikan perhitungan atau menganalisis data.

  • Pembelajaran Mandiri yang Lebih Mudah
    ChatGPT memungkinkan mahasiswa untuk belajar mandiri tanpa harus selalu bergantung pada bantuan dosen atau tutor, memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi dan memahami topik sesuai keinginan dan kebutuhan mereka.

  • Dampak Negatif atau Potensi Risiko ChatGPT bagi Mahasiswa

    • Risiko Ketergantungan
      Ada risiko bahwa mahasiswa menjadi terlalu bergantung pada ChatGPT untuk menyelesaikan tugas mereka, sehingga mereka kurang berusaha memahami materi secara mandiri atau mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
    • Potensi Penyebaran Informasi yang Salah
      ChatGPT tidak selalu benar, karena model ini terkadang menghasilkan jawaban yang kurang akurat atau tidak terverifikasi. Jika mahasiswa tidak mengecek ulang, ini bisa menimbulkan kesalahan dalam tugas mereka.

    • Masalah Etika Akademik
      Penggunaan ChatGPT dalam menyelesaikan tugas bisa menimbulkan masalah plagiarisme atau pelanggaran etika akademik jika mahasiswa menyalin jawaban secara mentah tanpa pemahaman.

    • Kehilangan Keterampilan Riset Tradisional
      Dengan kemudahan yang ditawarkan ChatGPT, mahasiswa mungkin jarang melakukan penelitian mendalam, seperti mencari referensi dari sumber akademik atau jurnal ilmiah.

    Secara keseluruhan, ChatGPT bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna bagi mahasiswa jika digunakan dengan bijak. Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia secara etis dan bertanggung jawab, mahasiswa bisa meningkatkan pemahaman dan efisiensi dalam belajar. Di sisi lain, penting bagi mereka untuk tetap mengembangkan keterampilan berpikir kritis, riset, dan etika akademik agar dampak negatif dari penggunaan ChatGPT dapat diminimalisir.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun