Mohon tunggu...
Egi EnjelyUlvi
Egi EnjelyUlvi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Telkom University yang sedang malakukan riset tentang bahaya Pinjaman Online

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi sebagai Alasan Utama untuk Melakukan Pinjaman Online

15 November 2023   21:32 Diperbarui: 15 November 2023   21:43 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masalah utama di balik fenomena ini adalah minimnya pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan uang yang dimiliki masyarakat sehingga dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi akan sulit. Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat memilih untuk melakukan Pinjaman Online, antara lain :

  • Perilaku Konsumtif : Kecenderungan mengonsumsi barang secara berlebihan yang hanya melihat dari sisi kesenangan tanpa mementingkan prioritas kebutuhan pokok mereka.
  • Kemudahan Akses: Pinjaman Online memberikan kemudahan akses tanpa perlu berkunjung ke bank atau lembaga keuangan fisik. Proses pengajuan dapat dilakukan secara online melalui perangkat seluler atau komputer.
  • Proses Cepat dan Tanpa Jaminan : Sebagian besar Pinjaman Online bersifat tanpa jaminan, artinya peminjam tidak perlu memberikan jaminan berupa aset fisik seperti rumah atau kendaraan dan dana bisa langsung diterima oleh peminjam.
  • Kurangnya Edukasi pada masyarakat terkait bahaya yang disebabkan oleh Pinjaman Online.

Pinjaman Online juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Tingginya suku bunga dan biaya tambahan pada Pinjaman Online dapat menjadi beban finansial tambahan bagi peminjam. Ketergantungan pada Pinjaman Online juga bisa memperburuk masalah ekonomi jangka panjang. Penyelesaian masalah Pinjaman Online (pinjol) saat ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pengawas, perusahaan fintech, dan konsumen. Di kesempatan yang sama, seorang driver online yang telah diwawancara mengatakan, “Kalau untuk pemerintah menurut saya lebih ditertibkan dan perizinannya diperketat, serta perlunya memperbanyak edukasi kepada masyarakat supaya terhindar dari Pinjaman Online, karena di balik kemudahan untuk meminjam di akhir itu banyak kesulitan yang didapat dari pinjol,” urainya.

Dalam kesimpulan, identitas nasional dan Pinjaman Online memiliki kaitan dalam hal verifikasi identitas, keamanan data, kepatuhan hukum, dan pengawasan pemerintah.

Penting bagi individu untuk melindungi informasi identitas nasional mereka ketika menggunakan layanan Pinjaman Online dan memilih pemberi pinjaman yang sah dan dapat dipercaya. Selain itu, mendiskusikan keputusan keuangan dengan pemimpin agama atau penasihat keuangan yang memahami nilai-nilai agama dapat memberikan panduan lebih lanjut untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun