Berkembangnya arus informasi dan teknologi membuat semua orang terus berpacu melawan roda kehidupan. Adanya arus informasi yang dahsyat tidak bisa dibendung.
Pada satu sisi, perkembangan teknologi memudahkan banyak orang untuk saling berinteraksi tanpaa adanya skat wilayah atau negara, menjalankam bisnis dan kendapatkan informasi penunjang pengetahuan.
Namun, kadang kesempatan itu disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Informasi yang seharusnya memberikan pengetahuan kepada penerima informasi, justru digunakan untuk memberikan informasi yang salah atau tidak benar.Â
Tidak sedikit informasi itu berupa cerita bohong dan fitnah. Memang sangat sulit membendung arus informasi yang tengah melanda berbagai negara.Â
Akan tetapi, setidaknya kita sebagai penerima informasi harus mampu memilah dan menyaring informasi yang berkembang apalagi info yang kita terima.Â
Perlu adanya klarifikasi dan mencari pembanding informasi serta mulai berpikir kritis dam logis sehingga apa pun informasi yang kita peroleh  tidak sembarangan kita sebarkan keoada orang lain.
Sebagai negara yang di dalamnya berasal dari latar belakang yang berbeda baik itu suku, budaya, bahasa dan agama, warga negara Indonesia harus saling menghargai, menghormati, menghargai, dan melindungi antar satu sama lain.Â
Sebagai warga dari negara yang majemuk, masyarakat perlu menjaga sikap dan tindakan dalam berinteraksi dan berkomunikasi antar warga negara.
Menjaga keragaman yang ada dalam konteks masyarakat yang majemuk sangat diperlukan agar kesatuan dan keutuhan NKRI tetap terjaga.Â
Upaya untuk menjaga hubungan itu tidak hanya dilakukan di dunia nyata, tapi juga sepatutnya juga dilakukan di dunia media sosial. Beredarnya ujaran kebencian, berita bohong dan fitnah  belakangan ini sangat mengusik keharmonisan dam kedamaian masyarakat Indonesia.Â
Hanya karena perbedaan pendapat dan pilihan politik antar warga menjadi tidak rukun. Bahkan, ujaran kebencian, saling mencaci, dan menghina antar satu sama lain begitu terasa  memenuhi media sosial.