Mohon tunggu...
Egi Sukma Baihaki
Egi Sukma Baihaki Mohon Tunggu... Penulis - Blogger|Aktivis|Peneliti|Penulis

Penggemar dan Penikmat Sastra dan Sejarah Hobi Keliling Seminar

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Setetes Air Bersih untuk Anak Negeri: Melestarikan Air Bersama AQUA

29 April 2015   08:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_413493" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber :http://www.aqua.com"][/caption]

Air adalah sumber segala kehidupan. Baik itu untuk tumbuhan maupun makhluk hidup lainnya. Hampir 2/3 dari tubuh manusia berisikan air. Dan sekitar 72% Dunia tertutup air. Namun, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan pembangunan gedung-gedung yang menjalar ke mana -mana membuat air bersih yang dahulu banyak kini sulit didapatkan.

Walaupun Air adalah Sumber Daya Alam terbarukan, tapi penggunaannya perlu di efisienkan. Dan perlu ada upaya menjaga ketersediaan air itu sendiri. Jika pemanfaatannya tidak dikelola dengan baik maka lama-kelamaan akan habis. Jangan sampai Air akan mengalami hal yang sama dengan  Sumber Daya Alam (SDA) yang tak terbarukan seperti minyak dan gas bumi yang sudah memasuki masa krisis.

Dalam menyikapi permasalahan Air, Bahkan Dunia ikut andil dalam menyikapi permasalahan itu. Selang satu bulan yang lalu kita memperingati Hari Air se-Dunia (World Day for Water) pada tanggal 22 Maret, yang merupakan hasil sidang umum PBB ke-47 tanggal 22  Desember 1992di Rio de Janeiro Brazil.

[caption id="attachment_413495" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : https://www.facebook.com/SehatAQUA/photos/pb.123614990983436.-2207520000.1430194150./851199764891618/?type=3&theater"]

14302708801119293614
14302708801119293614
[/caption]

Di Indonesia, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang begitu signifikan membuat Pembangunan gedung atau bangunan semakin meningkat. Khususnya di perkotaan dengan berdirinya gedung-gedung pencakar langit, membuat struktur tanah setiap tahun semakin menurun. Akibatnya membuat air tanah sulit keluar. Jika adapun kualitasnya tidak sebaik sebelumnya.

Belum lagi dengan Pertumbuhan pabrik industri di kawasan perkotaan kini juga merambah ke pedesaan sehingga dengan mudah mereka membuang limbah pabrik ke aliran sungai atau irigasi. Membuat air warga terkontaminasi oleh bakteri. Air yang seharusnya bisa di gunakan oleh masyarakat tidak dapat di gunakan sebagaimana mestinya. Bahkan kesulitan mendapatkan air bersih itu membuat masyarakat harus berebut dan mengantri panjang serta mengeluarkan kocek yang tak sedikit demi membeli seember air bersih.

Di tengah kebutuhan sumber air bersih yang terus meningkat. Di lain pihak selain pembuangan limbah di sungai, di tambah dengan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian air bersih. Ini bisa terlihat dengan maraknya pembalakan hutan dan sampah yang berserakan di aliran sungai.

[caption id="attachment_413497" align="aligncenter" width="300" caption="Kondisi salah satu aliran sungai di Jakarta. Dok. Pribadi"]

14302711701325491229
14302711701325491229
[/caption]

Hutan yang sebelumnya berfungi sebagai penampung air hujan, karena di babad habis membuat tanah tidak mampu menampung curah hujan sehingga terjadi banjir dan longsor.

Air sungai yang bisa digunakan untuk mandi atau mencucui kini hampir tidak bisa digunakan. Aliran sungai atau irigasi menjadi tidak lancer dan berwarna keruh adakalanya berwarna hitam dan berbau busuk.

Pelestarian Sumber Daya Air

Dalam upaya pelestarian air bersih perlu adanya kerja sama baik dari pemerintah yaitu Pemerintah Daerah, Pihak Swasta (Produsen Air Minum) , Masyarakat dan Pelestari lingkungan.

Perhatian khusus terkait persoalan air harus lebih ditujukan bagi penduduk kepulauan yang sulit di jangkau. Terlebih lagi, daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan atau kemarau panjang. Di sana  karena kurangnya sumber air bersih membuat  kesehatan  dan gizi masyarakatnya tidak terjamin.

[caption id="attachment_413494" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : https://www.facebook.com/SehatAQUA/photos/pb.123614990983436.-2207520000.1430193744./868915659786695/?type=3&theater"]

1430270776494193115
1430270776494193115
[/caption]

Pelestarian sumber daya air bertujuan agar terciptanya Manusia-manusia Indonesia yang sehat dan siap membangun Negeri ini. Karena air tidak bisa lepas dari aspek kehidupan manusia. Setiap hari dan waktu manusia selalu bersentuhan dan mengonsumsi air. Air bersih bukan hanya untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus, tapi juga dikonsumsi sebagai air minum. Jika sekarang air bersih habis, maka sudah dapat dipastikan banyak rakyat yang akan menderita, kelaparan, gizi buruk, dan penyakit di mana-mana akan menimpa masyarakat.

Dengan diberlakukannya kembali Undang-Undang Pengairan Nomor 11 Tahun 1974, dalam BAB II Pasal 2 UU Nomor 11 Tahun 1974 disebutkan bahwa fungsi air adalah “ Air beserta sumber-sumbernya, termasuk kekayaan yang terkandung di dalamnya seperti dimaksud dalam Pasal 1 angka 3, 4, dan 5 Undang-undang ini mempunyai fungsi sosial serta digunakan untuk sebesar- besar kemakmuran Rakyat.”

Jadi, air digunakan untuk men-sejahterakan masyarakat. Upaya itu dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya air yang baik dan membangun sarana dan prasarana penunjang kehidupan masyarakat di daerah-daerah. Pembentukan Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) merupakan peran pemerintah untuk mengawasi persoalan kebijakan yang berkaitan dengan Sumber Daya Air.

Adanya Pabrik-pabrik air minum juga termasuk salah satu upaya untuk melestarikan air bersih. Namun, Pabrik air minum itu harus mampu men-sejahterakan  masyarakat di sekitarnya dan air bersih yang di produksi juga bisa di manfaatkan oleh masyarakat di sekitar lingkungan pabrik itu.

Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi krisis air bersih antara lain:

a.Menggunakan air sesuai kebutuhan

b.Mematikan Kran air saat sudah digunakan

c.Menanam pohon di sekitar rumah

d.Tidak membuang sampah di aliran air

Peran AQUA dalam melestarikan Air

Sebagai salah satu penyuplai air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, AQUA terpanggil untuk turut serta menjaga dan melestarikan Air.

Empat prioritas strategis, atau yang dikenal dengan 4 Pilar, dipilih untuk menjalankan misi Danone, yaitu: Kesehatan (Health), Lingkungan Hidup (Nature), Manusia (People) , Untuk Semua (For All).

Berbagai program juga diluncurkan oleh AQUA dalam keterlibatannya dalam melestarikan air. Salah satunya adalah AQUA Lestari yang direalisasikan dengan berbagai inisiatif berada di bawah empat pilar, yaitu: Pelestarian Air dan Lingkungan, Praktek Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk, serta Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Dalam lingkungan sekitar pabrik juga AQUA mengadakan berbagai program di antaranya

perbaikan jaringan irigasi, pembuatan Waterpond, Biopori, dan memberikan edukasi kepada Generasi Muda melalui program Sekolah Sahabat Mata Air di beberapa pabrik AQUA.

[caption id="attachment_413499" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu Produk AQUA. Dok. Pribadi"]

14302712981518478412
14302712981518478412
[/caption]

Sejak tahun 2007, AQUA juga menjalankan program WASH guna meningkatkan akses masyarakat kepada air bersih dan fasilitas sanitasi yang ramah lingkungan dan mengadakan sosialisasi prilaku hidup sehat.

Dari sekarang mari kita jaga dan lestarikan sumber daya air yang Indonesia miliki. Karena Air bersih merupakan sesuatu yang urgent bagi kehidupan masyarakat kita. Agar kelak, anak cucu kita tetap dapat menikmati air bersih. Sehingga sumber daya alam Indonesia yang berupa air bersih baik air tanah maupun air pegunungan masih tetap terjaga kelestariannya.

Setetes air bersih jauh lebih berharga dari pada jutaan uang. Karena air menentukan hidup dan kualitas seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun