Intinya, kalau tidak dikunjungi, maka serasa ada yang kurang.
Nah, sebenarnya apa saja sih wisata budaya atau sejarah Sumedang yang bisa kita kunjungi?
Cukup banyak, diantaranya: Makam Cut Nyak Dien, Kesenian Kuda Renggong Desa Cikurubuk, Makam Dayeuh Luhur, Makam Marongge, Museum Prabu Geusan Ulun, Rumah Adat Kampung Cigumentong, Kampung Ladang, Kesenian Panahan Kasumedangan Kampung Cimanglid, Rumah Buhun Desa Sekarwangi dan lain sebagainya.
Dari semuanya itu, kira-kira manakah yang termasuk ke dalam wisata budaya yang diperhitungkan atau setidaknya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi wisata budaya terpadu di Sumedang?
Semuanya memiliki potensi. Namun menurut pendapat pribadi penulis, sebagai langkah awal, yang paling cocok untuk kemudian dikembangkan adalah Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU).
***
Museum Prabu Geusan Ulun: Berbagai Pertimbangan Menuju Wisata Budaya Terpadu
Ada  beberapa alasan dan beberapa potensi yang bisa dikembangkan, ketika kita memilih Museum Prabu Geusan Ulun untuk dijadikan pillot project dalam pengembangan objek wisata budaya terpadu Sumedang.
Alasan Pertama, seperti kita ketahui adanya trend baru atau kecenderungan untuk mencari sesuatu yang unik dan autentik dari suatu kebudayaan, kini telah menjadikan wisata budaya sebagai salah satu segmen industri pariwisata yang perkembangannya paling cepat. Museum ditenggarai menjadi salah satu dari wisata budaya yang memiliki daya tarik lebih dikalangan wisatawan global.
Kedua, tempat berkumpulnya warisan dan ikon budaya Kabupaten Sumedang. Ada Gedung Srimanganti, yang merupakan bangunan Cagar Budaya; Mahkota Binokasih, yang dijadikan ikon monumen Binokasih dan lain sebagainya.
Ketiga, menyimpan banyak informasi terkait sejarah luhur dan luhung yang merupakan suatu proses menuju terbentuknya Kabupaten Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda.