Bapak saya kelahiran 20 Juni tahun 1964 diagnosa menderita kanker sejak tahun 2012, sudah hampir lima tahun bapak saya hidup berdampingan dengan kanker. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Umumnya  sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita  tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala.Â
Bila sudah ada keluhan  atau gejala, biasanya penyakit sudah berlanjut. Jika dipikirkan  baik-baik, penyakit-penyakit tersebut muncul akibat dari kesalahan diri  sendiri. Penyakit menyerang seseorang bermula dari pola atau cara hidup  yang kurang benar. Tumor atau kanker disebabkan oleh karsinogen  yang timbul dari zat-zat kimia yang berasal dari makanan yang dimakan.  Bisa jadi makanan yang dimakan mengandung pengawet atau penyedap  makanan.
Bapak saya menderita kanker prostat yang berawal dengan hanya tumor jinak lalu merambat menjadi tumor ganas atau kanker stadium empat. Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksilelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi ereksi dan gejala lainnya.
Dari awal bapak saya sudah menjalani berbagai pengobatan dan perawatan intens, namun kanker ini masih saja terus saja menjalar. Diagnosis tumor atau kanker tidak sama dengan vonis mati. Berapa pun  persentase harapan hidup, sebetulnya tidak ada yang tahu pasti kapan  seseorang akan meninggal. Semuanya telah ditentukan oleh Allah SWT.  Namun tidak untuk berhenti berikhtiar untuk kesembuhan.  Dalam kondisi ini, dokter menyarankan untuk melakukan cara pengobatan terakhir dari yang telah berbagai macam cara untuk dilakukan oleh dokter yaitu kemoterapi.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker seluruh badan, kemoterapi dapat mengontrol perluasan dan penyebaran sel kanker dengan efektif. Namun perlu diperhatikan juga efek samping dari kemoterapi, yaitu sel-sel lain yang bukan merupakan sel kanker juga akan dihancurkan oleh obat tersebut. Jika sel-sel normal dihancurkan, maka jaringan di dalam tubuh akan ikut hancur atau rusak. Daya tahan tubuhpun juga akan melemah.
Oleh karena itu, kemoterapi menimbulkan efek samping yang beragam. Efek samping tersebut bukan diakibatkan dari parahnya penyakit melainkan karena jaringan tubuh yang rusak akibat dari obat tersebut. Beberapa penelitian menemukan bahwa kemoterapi menyebabkan kematian pada penderita kanker. Kematian ini disebabkan karena efek samping yang diderita oleh penderita kanker, bukan dari keganasan penyakit yang diderita.
Pada dasarnya hampir setiap obat kemoterapi memiliki sifat potensial karsinogenik yang dapat merusak sel sehat sehingga dapat meningkatkan risiko timbulnya kanker yang baru setelah pengobatan selesai atau di masa yang akan datang. Hal ini bermula saat adanya sel dari kanker primer yang rusak kemudian berpisah dan berhasil memasuki aliran darah menuju sistem limfatik. Sistem limfatik itu sendiri merupakan bagian dari sistem imun yang memiliki saluran ke berbagai organ tubuh. Penurunan imunitas dan faktor genetik berperan dalam proses terjadinya perpindahan karena sistem limfatik tidak dapat menangkap sel kanker tersebut hingga memunculkan sel kanker yang baru.
Sebagai penyakit kronis, kanker berdampak besar pada penurunan kualitas kesehatan dan kehidupan seseorang secara keseluruhan. Terutama jika kanker bertambah parah atau kanker yang sudah hilang kemudian kambuh kembali (reccurent). Namun tidak hanya itu, dampak serius lainnya adalah munculnya kanker baru yang tidak berkaitan dengan kanker yang sebelumnya. Komplikasi ini dikenal sebagai kanker sekunder.
Kondisi bapak saya bahkan sampai sekarang ini sama sekali belum ada perkembangan, tubuhnya bertambah kurus dan lemah. Seringkali bapak saya mengeluhkan tangan atau kaki terasa dingin hingga kesemutan atau mati rasa di area lengan bagian atas dan juga lutut, dan merasakan nyeri di sekujur tubuhnya yang begitu menyiksa. Benar terjadi, dokter mengatakan bahwa kanker ini telah menjalar ke bagian tulang, di tulang lengan dan tulang kaki.
Berbagai efek yang ditimbulkan dari pengobatan kemoterapi dan keluhan rasa nyeri luar biasa ditambah lagi dengan kanker yang kini bersarang ditulang yang dirasakan begitu luar biasa. Kerap kali bapak saya tersedu dan menggeram, melihat kondisi seperti ini dan saya tidak bisa berbuat apa-apa cukup menyakitkan bagi saya. Hidup dan mati memang bukan dokterlah yang menentukan, saya hanya bisa memohon kepada Allah atas kesembuhan bapak saya. Saya dan keluarga hanya bisa memberinya semangat dan do'a.Â
Ketika semua usaha dan do'a telah dilakukan semuanya kembali pada Allah yang menentukan. Yang terpenting saat ini adalah Bersikap optimis. Faktor psikologi sangat memengaruhi  hasil pengobatan kanker. Itu sebabnya, pentingnya untuk  menanamkan rasa optimis terhadap kesembuhan. Bapak saya selalu percaya bahwa kondisinya akan membaik, dan  masih bisa menikmati hidup meski terkena kanker, ini yang membuatnya selalu kuat dalam menghadapi segala penyakitnya.