Jalan HZ Mustofa memiliki wajah baru, jalan yang dulu biasa saja kini disulap menjadi pedestrian dengan mencontoh Jalan Malioboro. meskipun belum selesai seluruh pembangunannya, tetapi masyarakat sudah banyak berdatangan untuk berswafoto karena tempatnya yang dinilai estetik dan instragamable.
Masyarakat yang berdatangan bukan hanya dari Kota Tasikmalaya saja, tetapi juga dari kota atau kabupaten sekitar. Seketika Jalan HZ Mustofa menjadi hits di berbagai kalangan, baik dari kalangan muda, orang tua, dan kalangan lainnya.
Dengan dibangunnya pedestrian di HZ Mustofa, diharapkan Kota Tasik mampu menjadi pusat pariwisata di Priangan Timur selain pusat belanja tentunya.
Namun, berdasarkan hasil analisis saya ada beberapa dampak yang akan dihadapi setelah dibangun pedestrian ini, diantaranya:
Pertama, Sulitnya mencari parkir. Karena sebagian besar bahu jalan yang dulu dijadikan sebagai tempat parkir dibangun menjadi pedestrian, menyebabkan jalan HZ menyempit. Oleh sebab itu permasalahan ini akan muncul ketika banyaknya pengunjung yang berdatangan.
Kedua, Bongkar muat barang menjadi jauh. Permasalahan ini akan muncul dan dirasakan oleh pemilik toko, karena biasanya bongkar muat barang dilakukan didepan toko, Â jalannya yang menyempit dan menyebabkan tidak akan bisa melakukan bongkar muat barang di area yang dijadikan pedestrian.Â
ketiga, Jalan HZ yang dibangun pedestrian merupakan pusat perbelanjaan, dari dulu yang datang kesana memang untuk berbelanja seperti baju, bahan kain, sepatu, dan lainnya. dengan dijadikannya pedestrian tentu pembeli akan sangat susah membawa barangnya, dan pembeliannya pun akan terbatas karena tempat parkir yang jauh dari toko.
Ketiga, mereka yang datang hanya ingin berfoto dan mengobati rasa penasaran nya. Dengan niat seperti itu, maka bisa dipastikan jalan HZ hanya akan ramai sesaat, karena orang jarang ingin berfoto di tempat yang sama, dan lebih memilih mencari tempat yang baru.
itulah beberapa analisis saya tentang Pedestrian di HZ Mustofa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H