(30/08/2021) Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jember, Ega Dwi Sukmadiningsih dan kelima temannya membuat hand sanitizer dengan memanfaatkan bahan dasar yang berasal dari alam yaitu jeruk nipis dan lidah buaya. Pembuatan hand sanitizer tersebut dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari, Jember Jawa Timur. Hand sanitizer sendiri merupakan cairan ataupun gel yang seringkali digunakan untuk mengurangi patogen atau bakteri pada tangan, sehingga penggunaannya menggantikan sabun, karena dianggap praktis terlebih jika berada di tempat umum.
Ega mengungkapkan, hand sanitizer yang dijual di pasaran masih menggunakan bahan kimia yang jika digunakan terus menerus akan menyebabkan tangan menjadi kering dan juga bahan campuran yang digunakan dijual dengan harga yang mahal sehingga jika ingin membuatnya untuk penggunaan pribadi belum efisien, maka dari kami KKN kelompok 70 Universitas Muhammadiyah Jember memberikan inovasi dengan menggunakan jeruk nipis dan lidah buaya sebagai campurannya", Jelasnya.
Pemanfaatan bahan alami seperti jeruk nipis mampu menghambat pertumbuhan bakteri karena mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, minyak atsiri, dan saponin yang mempunyai aktivitas mikroba, sedangkan penggunaan lidah buaya berfungsi sebagai pelembab, sehingga jika digunakan tidak menyebabkan kulit menjadi kering.
Menurut Zainur Rohman sebagai koordinator desa, "Pembuatan hand sanitizer dengan berbahan dasar alami ini diharapkan bisa membantu warga desa sebagai salah satu langkah pencegahan Covid-19 serta memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa bahan-bahan alami yang ada disekitar bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan hand sanitizer sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli hand sanitizer," ucap Zainur.
Pembuatan hand sanitizer cukup mudah untuk dilakukan karena rangkaian prosesnya yang cukup sederhana. Â Pertama, mengupas lidah buaya dan diserut dengan menggunakan sendok lalu disaring agar memisahkan sari lidah buaya dengan kotoran. Selanjutnya, jeruk nipis dipotong dan diperas. Kemudian, kedua bahan tersebut dicampur di dalam wadah atau baskom dan ditambahkan dengan alkohol 70%. Lalu dimasukkan ke dalam botol spray.
Selain pembuatan hand sanitizer, Ega menyebutkan bahwa kelompok KKN 70 Universitas Muhammadiyah Jember memiliki program mengedukasi anak-anak di Desa Sukorejo tentang penggunaan masker di masa pandemi serta memberi kegiatan berupa pembuatan masker kain tie dye.
Ega mengungkapkan, "Pembuatan masker kain tie dye selain menumbuhkan kreativitas anak-anak juga sebagai kegiatan yang bisa dilakukan di masa pandemi, karena mengingat kegiatan sekolah saat ini hanya online saja," ucap Ega.
Masyarakat Desa Sukorejo merespon positif terhadap program tersebut. "Alhamdulillah program kerja kami direspon baik oleh warga di Desa Sukorejo," Ucap Zainur selaku koordinator desa.
Selanjutnya, Kepala Desa Sukorejo, Ibu Luluk menyampaikan agar selama KKN berlangsung mahasiswa harus mematuhi aturan yang telah dibuat, seperti menjaga protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19.