Glaukoma adalah nama penyakit yang diberikan untuk sekumpulan penyakit mata di mana terjadi kerusakan syaraf mata (nervus opticus) yang terletak di belakang mata dan mengakibatkan penurunan penglihatan tepi (perifer) dan berakhir dengan kebutaan.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan glaukoma merupakan penyebab kebutaan terbanyak kedua setelah katarak di Indonesia maupun di dunia.
Bagaimana mendeteksi glaukoma?
Pemeriksaan mata secara rutin dan berkala adalah salah satu cara yang tepat untuk mendeteksi seawal mungkin glaukoma. Test-test untuk glaukoma meliputi:
- Pemeriksaan syaraf optik dengan alat optalmoskop
- Pemeriksaan tekanan mata dengan tonometer
- Jika perlu pemeriksaan lapang pandangan
Pemeriksaan dini glaukoma khususnya bagi yang berusia 40 tahun ke atas dapat dilakukan melalui kelompok posyandu usia lanjut, pemeriksaan di puskesmas, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.
Untuk itu, diperlukan kerjasama dan dukungan dari organisasi profesi, lintas sektor, swasta dan partisipasi masyarakat.
Bisakah glaukoma diobati?
Meski tidak ada cara untuk menyembuhkan glaukoma, namun kehilangan/kerusakan pandangan dapat dikontrol atau dicegah.
Penanganan termasuk:
- Tetes mata: cara ini merupakan yang paling umum dan sering dan harus dilakukan secara teratur. Sebagian pasien dapat mendapatkan respon yang bagus dari suatu obat sementara yang lainnya bisa tidak mendapatkan respon, namun pemilihan pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan tipe glaukomanya.
- Laser (laser trabeculoplasty): ini dilakukan jika obat tetes mata tidak menghentikan kerusakan penglihatan. Pada kebanyakan kasus, meski telah dilakukan tindakan laser ini, obat tetes mata tetap harus diberikan. Tindakan laser ini tidak memerlukan pasien untuk dirawat di rumah sakit.
- Pembedahan (trabeculectomy) : ini dilakukan jika tetes mata dan penanganan dengan laser gagal untuk dapat mengontrol tekanan bola mata. Sebuah saluran dibuat untuk memungkinkan cairan mata mengalir keluar. Tindakan ini dapat menyelamatkan sisa penglihatan yang ada tapi tidak memperbaiki pandangan.
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan permanen, namun apabila ditangani dalam keadaan yang lebih awal, penyakit tersebut bisa dicegah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI