Mohon tunggu...
Ega Ardiana
Ega Ardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Love about art

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan

18 Juni 2023   08:32 Diperbarui: 18 Juni 2023   09:03 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi 

Bagi para pecinta hewan, memiliki hewan peliharaan adalah hal yang menyenangkan. Hewan peliharaan sudah dianggap sebagai teman sendiri yang dapat menghilangkan rasa kesepian.

Interaksi manusia dengan hewan peliharaan kesayangannya membentuk sebuah kelekatan (attachment). Sejalan dengan teori Bowlby, kelekatan (attachment) merupakan suatu ikatan emosional yang terjadi antara individu dengan figur kelekatannya. Figur kelekatan dapat berupa individu lain atau figur lain selain manusia, yaitu hewan peliharaan, dan kelekatan dengan hewan peliharaan disebut pet attachment. 

Manfaat dari memelihara hewan, ternyata tidak hanya menghilangkan rasa kesepian saja. Tapi dengan memiliki hewan peliharaan juga memberikan manfaat bagi seorang individu dari sisi psikologis hingga kesehatan.

Dari sisi psikologis, dapat membantu seseorang untuk bersosialisasi dengan orang lain. Memiliki hewan peliharaan, membuat seseorang secara tidak langsung akan bertemu orang lain disekitarnya ketika sedang mengajak hewan peliharaannya berjalan-jalan. Hal ini membuat pemilik tetap terhubung dengan orang lain, walau mungkin sekedar saling menyapa, atau membicarakan hal-hal kecil. Orang yang memiliki hubungan sosial dan pertemanan yang positif, cenderung memiliki mental yang lebih sehat. 

Mengurangi rasa depresi seseorang yang merupakan gangguan suasana hati, membuatnya kehilangan minat pada hal yang disukai, dan selalu memiliki perasaan sedih yang mendalam. Dengan memelihara hewan, seseorang merasa terhibur dengan tingkah yang menggemaskan. Hanya dengan mengelus bulunya atau bermain dengan hewan peliharaan memberikan kesempatan untuk menenangkan pikiran dan bersantai. Hormon serotonin sebagai hormon kebahagiaan juga dapat meningkat, sementara hormon stres, yaitu hormon kortisol akan lebih menurun.

Selain mengurangi kesepian, depresi, dan membantu seseorang bersosialisasi, dari sisi psikologis hewan peliharaan juga digunakan sebagai terapi untuk anak penderita autisme maupun anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Anak autisme memilki gangguan perilaku dan interaksi sosial akibat kelainan perkembangan saraf otak, yang menyebabkan sulit untuk berkomunikasi, berhubungan sosial, dan belajar. Kegiatan integrasi sensorik dirancang untuk membantu anak autisme terbiasa dengan sesuatu yang terasa di kulit mereka, bagaimana bau atau suaranya. Pada banyak kasus autisme, hewan dapat mengurangi perilaku stereotip, mengurangi sensitivitas sensorik, dan meningkatkan kemampuan serta keinginan untuk tetap terhubung secara sosial dengan orang lain. Begitu pula dengan anak ADHD, yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Salah satu terapinya adalah dengan memelihara hewan. Memberi makan hewan, bermain dengan hewan, mengajak hewan berjalan-jalan, dan memandikan hewan peliharaan membantu anak ADHD belajar merencanakan sesuatu dan bertanggung jawab.

Selain manfaat dari sisi psikologis, juga mendapat manfaat dari sisi kesehatan. Memiliki hewan peliharaan dapat meningkatkan aktivitas fisik seseorang, membuat si pemilik sekedar berjalan-jalan, berlarian mengejar hewan peliharaannya yang aktif, dan bermain di ruang terbuka. Aktivitas fisik yang cukup sangat bermanfaat terhadap kesehatan, salah satunya menurunkan resiko penyakit kardiovaskular yang disebabkan adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Manfaat lainnya dari sisi kesehatan adalah dapat mengendalikan kadar kolesterol. Penelitian di Amerika Serikat pada tahun 2002, menyimpulkan bahwa pemilik hewan peliharaan mempunyai kadar kolesterol total dan trigliserida yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki hewan peliharaan. Hal ini dikaitkan dengan kebiasaan sehat para pemiliknya yakni banyak berjalan dan jarang merokok. 

Dapat juga menurunkan resiko tekanan darah tinggi. Penelitian di Amerika Serikat mengikutkan orang dengan tekanan darah di ambang tinggi yang di antaranya diberikan anjing dari shelter untuk dipelihara, dan yang lainnya tidak. Saat diukur ulang 2 dan 5 bulan kemudian, ditemukan bahwa kelompok yang mengadopsi anjing memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat menjaga tekanan darah dan mencegah hipertensi. Lalu sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal medis Circulation, mencatat bagaimana penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa kepemilikan hewan peliharaan dapat membantu menurunkan tekanan darah. Dari sebuah penelitian di Australia, serta melibatkan 5.741 peserta. Pemilik hewan peliharaan memiliki tekanan darah sistolik lebih rendah daripada orang-orang yang tidak memiliki hewan peliharaan, bahkan ketika indeks massa tubuh (BMI) mereka serupa. Selain itu, dalam penelitian terhadap 240 pasangan yang menikah dengan dan tanpa memiliki hewan peliharaan, tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan lebih rendah pada peserta dengan kucing atau anjing. Tekanan darah sistolik adalah angka pertama dalam pembacaan tekanan darah yang mengukur kekuatan dinding arteri saat jantung berdetak. Sementara tekanan darah diastolik mengukur kekuatan yang diberikan pada dinding arteri di antara detak jantung, ketika otot rileks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun