Mohon tunggu...
Efvhan Fajrullah
Efvhan Fajrullah Mohon Tunggu... -

inilah sajakku, sayang… sajak seseorang yang terpenjara dan menyandarkan kehidupannya pada mata kail kenangan.. namun, bukankah selalu ada batas, meski untuk jiwa yang paling amarah sekalipun..? (rememory – Efvhan Fajrullah)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ti Voglio bene assai.!

16 Maret 2014   03:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ti Voglio bene assai..!

"harusnya.."
dia membisik tanpa suara
seperti sesalan sepanjang sejarah

: seorang perempuan pecinta
menghitung jatuh rinai hujan
menceloteh bayangnya
di cermin kolase
dia membisik
tetap tanpa suara
"harusnya..
tak kulakukan itu
mestinya acuhkan saja
sesuatu
yang tidak bisa kulihat
seharusnya
tidak melihatmu sama sekali
harusnya aku lari
tak bertindak
seperti tidak mendengarnya
atau
anggap tak terdengar.."

-- mestinya cinta tak perlu kudengarkan sama sekali --
bisik lirih lagi di ragunya

mungkin
dia
perempuanku..!?

.

Efvhan Fajrullah, 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun