Tanaman hias bunga di Indonesia sangatlah beragam sehingga banyak jenis tanaman hias bunga yang kurang dikenal oleh masyarakat seperti bunga cantik satu ini yaitu bunga gladiol.Â
Bunga yang memiliki berbagai macam warna dan ukuran bunganya yang cukup besar menjadi sangat menarik ketika dilihat, bahkan bentuk bunganya pun berbeda-beda tergantung dari varietas bunga gladiol tersebut.Â
Terdapat banyak varietas gladiol yang sudah ada di Indonesia, sebagian besar varietas tanaman gladiol dihasilkan dari Balai Penelitian Tanaman Hias.
Nama gladiol berasal dari bahasa latin yaitu Gladiolus yang berarti pedang yang dapat dilihat dari bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang.Â
Walaupun tanaman gladiol memiliki daun yang seperti pedang tetapi tanaman ini menghasilkan bunga yang sangat cantik nan indah. Kecantikan dan keindahannya tersebut membuat tanaman ini sering dijadikan sebagai tanaman hias di taman maupun dijadikan sebagai bunga hias potong untuk dekorasi maupun bouquet. Selain itu, kemekaran bunga gladiol dapat bertahan selama 5-10 hari.
Pada umumnya tanaman ditanam dari benih yang berukuran kecil, berbeda dengan gladiol yang dimana ditanam menggunakan subang gladiol yang ukurannya cukup besar. Subang tersebut ditanam didalam media dengan kedalaman kurang lebih 10 cm untuk mencegah rubuhnya tanaman saat sudah semakin besar.
Berdasarkan pengalaman saya, tanaman gladiol cukup disiram 2 hari sekali. Pemupukan yang diberikan meliputi pupuk NPK yang sudah banyak dijual dipasaran seperti pupuk urea untuk unsur hara N, pupuk Pupuk TSP (Triple Super Phosphate) untuk unsur hara P dan pupuk KCL untuk unsur hara K.
Serangan hama yang menyerang tanaman gladiol juga perlu diperhatikan. Hama yang saya dapati pada tanaman gladiol yang saya tanam adalah ulat grayak yang memakan daun tanaman ini.Â
Serangan hama yang cukup dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida, tetapi berhubung serangan hama yang menyerang tanaman gladiol saya tidak terlalu banyak maka pengendalian yang saya lakukan adalah secara manual.