Apa kita sudah melupakan Energi alternatif dengan memanfaatkan Tenaga Air?
Energi Tenaga air adalah memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung/didam. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang saluran air menuju turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Bayangkan penghematan negara jika dibandingkan dengan sumber energi listrik yang berasal dari PLTD (bahan bakar solar) atau PLTU (batu-bara).
Indonesia yang memiliki sumber air yang berlimpah masih sibuk saja dengan sumber energi dari fosil yang pastinya akan habis. Sedangkan air dalam siklusnya kita telah sama-sama mengetahui setelah penguapan dari laut akan menjadi awan lalu menjadi hujan kemudian kembali kebumi dari dataran tinggi mengalir menuju sungai-sungai dan terakhir menuju laut dan berarti tidak akan habis.
Sedikit mengkritik apa yang disampaikan oleh Bapak Wamen ESDM yang nota bene seorang Doktor bidang Energi kenapa mau menyibukan diri dengan berdebat bak seorang ekonom sejati membahas harga minyak dunia yang tidak jelas narasumbernya malah boleh dibilang menyesatkan. Kenapa bapak tidak meluangkan waktu dan ilmu dengan berbuat untuk kemakmuran bangsa kita yang kaya sumber energi dari air dengan membuat tekhnologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro misalnya, dalam skala biaya minim bagaimana membantu masyarakat terpencil dapat memiliki sumber energi dari aliran sungai, air terjun dan jika mungkin dari air laut (gelombang pasang).
Apa tidak malu Pak? punya rambut gondrong ala Albert Einstein tapi belum bisa berbuat untuk tanah air dengan disiplin ilmu yang bapak miliki, Pak Kiat yang orang biasa saja bisa membantu anak-anak Esemka membuat mobil? dari pada mahasiswa sibuk Demo kejalan mending diajak ikut mikirin dan berbuat untuk mencari energi alternatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H