Pernahkah anda ke Provinsi Jambi ? apa yang ada di pikiran anda ketika mendengar kata Jambi ?  mungkin buat kaum hawa sosok BUTENG (Bupati ganteng) Zumi Zola yang lagi hit di infotainment beberapa waktu lalu , atau anda mengenal Jambi dengan Suku Anak Dalam (Suku Kubu) nya saja, saya sendiri sebagai seorang putera asli Jambi juga bingung karena Provinsi Jambi tidak seperti kota-kota lain di Pulau Sumatera yang memiliki Ikon sebagai jati dirinya. Tidak seperti Kota Palembang terkenal dengan Jembatan Sungai Musi dan makanan khasnya empek-empek, Kota Padang terkenal dengan Rumah Adat Minang Kabau dan makanan khasnya Rendang, Kota Medan terkenal dengan danau Tobanya dan banyak lagi lainnya. Dari pengalaman pribadi saya sewaktu dalam perantauan sedikit sekali orang yang mengenal Jambi. Suatu ketika saya ditanya, aslinya dari mana mas? saya jawab dengan bangga dari Jambi, yang nanya dengan Pe De nanya lagi Kalimantan ya mas? atau lebih miris lagi jawab nya Ohhh.... jambi itu dimana ya mas ? kalau pun ada yang tau sedikit tentang Jambi komentarnya begini, Ohhh.... Mas Suku Kubu ya ? Berangkat dari pengalaman pribadi yang boleh dikatakan menyedihkan buat saya pribadi maka saya ingin sedikit berbagi sesuatu tentang Jambi yang sebenarnya memiliki keanekaragaman kekayaan alam, budaya, sejarah dan wisata yang luar biasa dan belum banyak dikenal luas. Jambi adalah salah satu Provinsi yang berada tepat di tengah pulau Sumatera. Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah Timur dengan Selat Berhala, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. Sungai Batanghari
Gunung Kerinci Sebenarnya banyak hal yang dapat membuat anda dapat lebih mengenal Jambi misalnya
Sungai Batang Hari adalah Sungai TER panjang di pulau Sumatera (800 km), atau
Gunung Kerinci adalah Gunung TER tinggi di Sumatera(3.805 m), atau ke-2 (dua) di Indonesia setelah Puncak Jaya dan
Situs Komplek Candi Muaro Jambi adalah Situs Candi yang TER besar di Asia Tenggara (
2.612 hektar). Baru baru ini saya takjub dan kaget membaca berita tentang Situs Komplek Candi Muaro Jambi yang ada di Provinsi Jambi saat ini oleh para ahli telah teridentifikasi kurang lebih 110 bangunan candi yang terdiri dari kurang lebih 39 kelompok candi. Situs Candi ini baru 9 Candi yang telah di pugar yaituÂ
Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano. Kesemuanya bercorak Buddhisme dan diperkirakan adalah peninggalan kebudayaan Kerajaan Melayu Kuno sebagai Pusat Pendidikan Agama Budha yang terbesar dizamannya. Komplek Percandian ini mulai di bangun  pada abad ke 4-5 M . Situs ini berada di Desa Muaro Jambi dan di Desa Kemingking Kecamatan Muaro Sebo , terletak 26 km sebelah timur laut kota Jambi atau 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan Batanghari 2. Situs Komplek Candi Muaro Jambi telah didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan dunia (Tentative Lists of World Heritage UNESCO no.5465). Walaupun masih banyak kekurangan mengenai data yang saya dapat tentang Situs Komplek Candi Muaro Jambi mudah-mudahan dapat membuat anda dapat mengenal nya lebih dari sekedar bagian dari peninggalan sejarah yang menakjubkan,Â
semoga akan menjadi motivasi bagi setiap diri kita untuk jauh lebih maju dari kejayaan nenek moyang kita di masa lalu, dan dapat menumbuhkan kesadaran yang tinggi akan nilai-nilai luhur yang telah diwariskannya, untuk itu mari kita bangga menjadi orang Indonesia. Dan jika anda memiliki informasi yang lebih banyak tentang Situs Komplek Candi Muaro Jambi saya sangat mengharapkan anda dapat berbagi informasinya untuk melengkapi tulisan saya yang sangat minim informasi ini terutama mengenai sejarah awal berdirinya Komplek Candi Muaro jambi. Terima kasih.
referensi : http://whc.unesco.org/en/tentativelists/5465/ http://en.wikipedia.org/wiki/Candi_Muaro_Jambi http://home.candimuarojambi.com/Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya