Pernah, pernah ada. Dan akan selalu ada. Dia adalah ingatan, tempat lahirnya kenangan dengan segala suka dan duka cita.
Dia tidak berkata untuk mencintai atau membenci. Dia hadir dalam kesepian yang membuat kita merasa menggigil. Jika bertanya, apa yang diberikan oleh ingatan itu adalah kerinduan.
Bagaimana dia bisa hilang atau mati ketika ketika kita sedang tertawa?Â
Naluri orang bahagia lahir karena kebebasan. Perasaan orang bahagia adalah dia sangat sukar untuk membunuh, sekalipun kepedihan mencoba masuk dengan mengetuk hati dan membawa ingatan masa lalu.
Tetapi, inilah yang terjadi dalam hidup sehari-hari. Kerinduan tetap ada di sana. Karena itu, kenangan akan ada dan selalu hadir untuk mengusir kebahagiaan.
Atau memang kebebasan harus mempunyai penebusan? Itulah kira-kira. Kebahagian tidak lebih lama dari kesengsaraan.
Bila memang bertemu orang tertawa dan di dalam hatinya ia menangis, maka dia terhanyut pada masa lalu. Dan siapa yang mengerti? Hanya dia sang pemilik ingatan. Biarkan dia bebas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H