Bila memperhatikan keadaan di sekitar, mudah mengenali derajat sekolah ini. Saat memasuki halaman sekolah, terdapat beberapa tanaman menyejukkan hati seperti mawar tanah bersama sekumpulan ilalang menjulang tidak terawat.
Penataannya berantakan, tetapi siapapun melintas di depannya akan menangkap kesan bagus yang sulit diterjemahkan.
Segalanya serba tanggung. Para guru adalah pilihan elit. Mereka dipilih meskipun dalam praktiknya, harus berhadapan dengan setengah siswa kelas yang arogan. Murid baik dan buruk berkumpul dalam satu ruangan, menciptakan suasana tidak menentu.
Ketika keinginan mengajar muncul, guru harus mengabaikan kenakalan beberapa siswa di dalam kelas. Mereka tidak ingin menghukum, karena itu tindakan sia-sia.
Namun jika mereka membiarkan perilaku buruk, maka mereka juga harus mempertimbangkan siswa yang patuh yang akhrinya merasa sia-sia pula melakukannya.
Kisah tentang kenakalan remaja adalah hal yang biasa di setiap sekolah. Tetapi, yang terjadi dengan Miss Linda adalah sesuatu yang unik.
Dia adalah guru, tetapi di luar fakta bahwa dia pengajar anak didik, Miss Linda tampil sebagai gadis manis 25 tahun.Â
Perilakunya tidak biasa sebagaimana membayangkan idealnya seoarng guru, dengan memiliki gairah muda.Â
Suaranya yang kecil merdu menjadi penenang rindu bagi siapapun yang tidak berkesempatan untuk melihat wajahnya.
Para lelaki di sekolah ini mencoba memberi makan fantasi mereka. Dari semua kegenitan siswa laki-laki, tidak ada yang lebih menggelitik dari fakta tersembunyi selama berbulan-bulan.Â
Aku dan Miss Linda menjalin hubungan secara diam-diam enam bulan lamanya.