Keadannya terbalik. Justru anak asuhnya, Romero Lukaku membuat "curhat" di media atas ketidaknyamannya di Chelsea.
"Secara fisik saya baik-baik saja. Tapi saya tidak senang dengan situasi di Chelsea. Tuchel memilih bermain dengan sistem lain," kata Lukaku kepada Sky Sport Italia, dikutip dari Detikcom, 31 Desember 2021.
Kontan, malam tahun baru 2022 Tuchel terganggu kembali. Curhat itu berbuntut panjang sampai menimbulkan kisruh internal klub.Â
Tuchel mengambil tindakan. Ia terpaksa mengabsenkan Lukaku pada Laga Chelsea vs. Liverpool, Senin, 3 Januari 2022.
Ia mengaku, curhat Lukaku cukup mengganggu persiapan tim dan harus mengambil keputusan sulit tersebut.Â
Tetapi, Tuchel lekas menemukan nasib baiknya. Badai seolah tidak sanggup lagi merintangi dirinya.
Akhir Januari 2021, tidak lama setelah dipecat Paris, ia berlabuh ke Chelsea.Â
Kegagalannya di Paris terlupakan. Ia berhasil membawa klub London menjuarai Liga Champions musim 2020/2021.
Tetapi, ia masih terlilit awan gelap.Â
Sekarang, Chelsea berjarak jauh, 10 poin, dari Manchester City pemimpin klasemen sementara Liga Inggris. Bukan perkara mudah untuk menipiskan selisih poin.
Apa yang harus dilakukan? Tuchel tampaknya sudah melakukan hitung-hitungan rasional.Â