Prancis menjadi tim unggulan dalam gelaran Piala Eropa 2020. Peluang mengangkat trofi terbuka lebar.
Melihat komposisi pemain, tidak ada yang meragukan kualitas negeri berbentuk heksagonal ini. Barisan depan memuat deretan pemain bintang seperti Mbappe, Benzema dan Griezmann.Â
Barisan tengah diperkuat Paul Pogba, Adrien Rabiot dan Kante yang baru menjuarai Liga Champions bersama Chelsea. Demikian barisan bangku cadangan menghimpun pemain berkaliber dunia seperti Giroud dan Ben Yedder.Â
Hasil meyakinkan ditunjukkan Prancis dalam dua pertandingan persahabatan terakhir. Kemenangan 3-0 masing-masing atas Wales dan Bulgaria membuktikan bahwa anak asuhan Didier Deschamps akan mampu melewati tekanan di Piala Eropa 2020, mengingat status mereka sebagai kampiun Piala Dunia 2018 bisa memberikan anomali dalam turnamen berikutnya.
Kembalinya Benzema memberi modal tambahan untuk meningkatkan kepercayaan diri tim. Duet Benzema dan Mbappe momok kepada lawan manapun.
Pemain berkualitas belum tentu menjamin
Memiliki komposisi pemain brilian di satu memberikan keuntungan, namun dapat memberikan persoalan besar.Â
Ego masing-masing pemain bila tidak terkontrol akan menjadi batu sandungan kepada tim. Sebagian besar pemain Prancis saat ini adalah pemain andalan di klub-klub besar dengan filosofi berbeda.
Kekhawatiran ini terbukti. Usai menaklukan Bulgaria 3-0, suasana ruang ganti memanas. Olivier Giroud melontarkan pernyataan kepada pers yang membuat kuping Mbappe 'panas'.
"... Terkadang saya meminta bola namun tidak pernah sampai ke saya..." kata Giroud usai laga, mengutip bola.net.Â
Giroud yang saat itu masuk separuh pertandingan menggantikan Benzema karena cedera berhasil menyumbangkan dua gol kemenangan. Sementara Mbappe yang turun sejak awal pertandingan tidak menyarangkan satu gol pun.