Andai si pelaku mau bertanya langsung ke tetangganya, tentu tudingan mistis itu hilang.
Akan tetapi, bertanya tentang pekerjaan tetangga memberikan tantangan tersendiri. Tak semua orang dengan senang hati memberi tahu apa yang mereka kerjakan dengan alasan privasi yang harus dihormati.
Dari sekian banyak pengalaman hidup bertetangga, kisah menarik bertetangga banyak muncul manakala berada sebagai orang asing.
Orang-orang asing adalah pendatang baru yang masuk dalam wilayah tertentu.Â
Mereka perlu belajar untuk berbaur dengan masyarakat sekitar, menaati aturan setempat yang tertulis maupun tak tertulis. Intinya, harus beradaptasi.
Keberadaan pendatang tak bisa dihindari dalam zaman sekarang. Perpindahan dan mobilisasi sering terjadi bagi perantau untuk mencari nafkah atau menempuh masa pendidikan. Masa menetapnya hanya sementara waktu.Â
Bagi pendatang yang tak memiliki kenalan siapapun di tanah perantauan, tetangga adalah saudara terdekat. Bila terjadi kesusahan, orang pertama yang hadir membantu ialah tetangga.
Namun, warga setempat yang sudah menetap bertahun-tahun bisa juga merasa asing di tempat tinggal. Berbaur dengan tetangga hanya sekadar sambil-lalu karena alasan-alasan tertentu.
Masalah keterasingan umumnya ditemukan di wilayah perkotaan yang menjadi tujuan perantauan orang-orang daerah. Kesibukan pekerjaan menyebabkan orang menghabiskan banyak waktu di luar rumah.
Saat malam tiba, waktunya beristirahat. Sabtu-Minggu diperuntukan untuk berlibur membuang penat, menyegarkan pikiran dan melenturkan fisik yang tegang.
Waktu merupakan hal berharga dan bernilai. Ia juga harus memikirkan waktu bersama keluarga.
Tetapi, bertetangga adalah takdir yang tak bisa ditolak di kehidupan sosial. Suka tak suka, mau tak mau, kita akan butuh orang-orang terdekat di sekitar.