Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Karakter: Pelajaran dari Foto Cantik dr Fika

9 Juni 2020   20:40 Diperbarui: 10 Juni 2020   12:54 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokter. (Foto: pixabay.com)

Lini masa Twitter digegerkan oleh postingan seorang dokter yang mengunggah swafoto dirinya dengan latar mobil sedan hitam di sebuah halaman. Di situ, dia menulis caption, "Pilih mana mas, akunya apa mobilnya".

Ribuan komentar membanjiri postingan tersebut.  Nama sang dokter "Fika" pun menjadi trending di Twitter selama seharian ini, Selasa(9/6/2020).

Warganet bukan memberi jawaban sesuai pertanyaan. Malah sebaliknya, mereka memberi komentar tajam.

Apa yang menjadi keberatan warganet? Ada yang mengatakan postingan tersebut memberi kesan cringe, ada yang menyalahkan dirinya yang memarkir mobil lantaran memperhatikan adanya rambu dilarang parkir tak jauh di sekitar mobil tersebut.

"Dilarang Parkir Bu. Tapi jujur saya lebih suka mobil Bu," tulis dr Tirta di postingan tersebut.

"Area dilarang parkir mba," tulis warganet lainnya, yang kemudian dibalas dr Fika dengan berkata, "Wong Ayu bebas mas." Tak ayal, perkataan ini pun mendapat ribuan balasan.

Sebenarnya tidak sukar memahami fenomena ini. Dr Fika bukanlah orang pertama yang menuai kritik atas postingannya di media sosial.

Dia dicibir bukan karena pekerjaannya, melainkan perilaku atau sikap kepatutan dirinya.

Sebulan lalu, seorang polisi juga sempat membuat geger lewat postingan video yang tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, dia mengokang senjata laras panjang sambil berkata, "Pacarmu ganteng, kaya, bisa gini ga?"

Fenomena semacam ini terus terlihat di media sosial. Seseorang akan memosting kemewahan dirinya apakah karena keunggulan fisik, profesi, jabatan atau status lainnya, lalu warganet akan memprotesnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun