Mohon tunggu...
EFREM GAHO
EFREM GAHO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya Seorang Penulis

Penulis di NESIATIMES.COM

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ideologi, Lingkungan, dan Pandangan (Realitas) Dunia

7 Maret 2016   06:09 Diperbarui: 7 Maret 2016   07:56 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika memotret tentang lingkungan, maka kita akan banyak berhubungan dengan sistem alam/ekologi, sosial, ekonomi, dan bahkan politik sekalipun. Semua saling berkaitan, dan tak jarang terpisahkan. Akibatnya konstruksi nilai lingkungan banyak diwarnai oleh sistem lain sehingga membuat banyak perubahan besar akan lingkungan itu sendiri. Konstruksi lingkungan ini menciptakan sistem yang mendominasi seperti sistem politik. Oleh karena dominasi ini, juga melahirkan 2 kubu antara kubu yang pro (non-kontroversial) dan kubu yang kontra (kontroversial).

Walaupun kita dalam satu ideologi, tetapi tidak selalu satu arah untuk melakukan banyak hal. Begitu juga dalam perusahaan yang menamakan dirinya sebagai perusahaan pencari untung atau perusahaan yang bergerak dibidang sosial (non-profit) namun tidak semua perusahaan tersebut selalu berlaku baik. Banyak perusahaan yang justru melakukan praktek-praktek lain, sehingga menciptakan degradasi bagi lingkungan.

Tanggung jawab/peran sosial perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang bebas bencana, sangat penting demi keberlangsungan hidup perusahaan dan lingkungan dimana perusahaan berada. Perusahaan yang memenuhi tanggung jawab sosialnya bagi lingkungan cenderung akan memiliki napas yang panjang, dibandingkan perusahaan yang hanya mencari untung semata. Akan tetapi perusahaan yang memenuhi tanggung jawab sosialnya mesti memperhatikan aspek lain dalam lingkungan seperti alam, ekonomi, politik dan lain sebagainya. Hal ini perlu agar munculnya keseimbangan bukan ketimpangan. Namun, terkadang semua hanya sekadar wacana semata.

Nola Burh dalam makalahnya tentang “Ideology, the environment and one worldview : A discourse analysis of Noranda’s environmental and sustainable development reports” menjelaskan bahwa berdasarkan analisis wacana terhadap perusahaan Noranda, maka disebutkan Noranda merupakan perusahaan yang memberikan kontribusi besar bagi dunia terutama dalam menciptakan perubahan sosial.

Aspek yang diangkat oleh Nola Burh dalam melihat laporan perusahaan Noranda adalah hubungan perusahaan Noranda sendiri dengan alam masyarakat. Hubungan ini di lihat untuk mengindentifikasi prospek perubahan sosial yang diciptakan oleh perusahaan.

Seiring dengan penjelasan diatas, Elkington (1997, 2004) menjelaskan transformasi lingkungan dengan menekankan pada dampak lingkungan. Menurutnya dampak lingkungan yang negatif harus dikurangi, terutama karena praktek perusahaan. Selain itu, di tambahkan oleh Eder (1996) menjelaskan bahwa ada 3 fase terkait lingkungan yakni fase ketidakcocokan ekologi dan ekonomi ditandai dengan munculnya masalah lingkungan. Fase kedua, regulasi didominasi aksi wacana dan lingkungan, dan fase ketiga normalisasi budaya keperhatinan terhadap lingkungan beserta integrasi oleh pemikiran ideologis.

Lebih lanjut eder berpendapat bahwa wacana tentang lingkungan pada tahun 1980-an merupakan wacana yang banyak menuai protes sehingga menempatkan lingkungan sebagai agenda. Berbagai macam sudut pandang yang bermunculan, yang menjadikan wacana llingkungan berubah menjadi wacana politik di ruang publik. Disisi lain, semua ini membawa perubahan pada budaya politik masyarakat yang lebih modern.

Jika kita mengulas lebih jauh kebelakang, secara jelas mengatakan bahwa kajian filsafat lingkungan terdapat dua pendekatan yang dilihat yakni pendekatan tradisional dan pendekatan non-tradisional/holistic (ekologi dan ecofeminism). Selain itu, Gray (1996) mencoba mengklasifikasikan 7 (tujuh) cara melihat hubungan yang terjadi di dalam satu kelompok berbeda dengan mempertimbangkan relasinya pada masyarakat dan perusahaan.

1.      Kapitalis murni - Padangan yang dominan pada keuangan, dimana tanggung jawab sebuah perusahaan adalah menghasilkan untung bagi pemegang saham

2.      Expedients - Pandangan jangka panjang ini menyadari bahwa kesejahteran ekonomi dan stabilitas sosial hanya dapat dipertahankan dengan menerima tanggung jawab sosial.

3.       Pendukung kontrak sosial - Setiap sikap perusahaan atau organisasi harus memiliki tanggung jawab sosial bagi masyarakat dan merespon setiap keluhan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun