Agar generasi ke depan bisa melihat langsung sisa-sisa kedahsyatan tsunami yang pernah terjadi di Palu. Serta bisa belajar bagaimana memahami mitigasi dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami.
Sebagaimana di Aceh dibangun museum tsunami sebagai ikon sejarah yang menjadi destinasi wisata. Sekaligus sarana edukasi dan mitigasi bagi masyarakat terhadap kejadian tsunami Aceh yang menelan banyak korban jiwa di tahun 2004.
Yang dikhawatirkan jika sisa puing tersebut dihancurkan tanpa tersisa oleh pemiliknya. Maka kita akan kehilangan bukti sejarah yang masih tersisa dari peristiwa kelam yang pernah terjadi di Palu.
Pemerintah boleh menuntaskan proyek rehab rekon yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Namun seiring dengan itu, jangan pernah meninggalkan bagian dari sejarah masa lalu yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi ke depan.
Bukankah sejarah adalah pesan dari masa lalu untuk dijadikan pijakan dimasa kini dan masa mendatang. Kalau pesan dari masa lalu terlupakan, lalu apa yang bisa dikenang dan dipelajari untuk generasi ke depan.
Bukankah fase melewati pasca gempa dan tsunami 2018 adalah fase yang membutuhkan perjuangan. Dimulai dari fase terpuruk, lalu bangkit dan kemudian berbenah bersama.
Hanya dari puing bangunan yang tersisa kita bisa berkaca dari setiap fase pasca gempa dan tsunami yang sudah dilewati. Serta dari sarana infrastruktur rehab rekon yang terbangun, kita melangkah membangun peradaban yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H