Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pemprov Sulteng Bantu Penyelenggaraan Sidang Raya PGI XVIII

3 November 2024   18:14 Diperbarui: 3 November 2024   21:35 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan bantuan dana dari Pemprov Sulteng untuk SR PGI di Toraja Utara. (Dokumentasi Humas Pemprov) 

Pemprov Sulawesi Tengah (Sulteng) lewat kepemimpinan Gubernur Rusdy Mastura, memberikan bantuan dana untuk mensukseskan penyelenggaraan Sidang Raya (SR) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) XVIII di Rantepao Toraja Utara, 8-14 November 2024.

Bantuan dana sebesar Rp 350 juta untuk SR PGI diserahkan secara simbolis lewat Karo Kesra Pemprov Sulteng Awaludin, kepada Ketua Klasis Sulteng Sinode wilayah VI Gereja Toraja (GT) yang ada di Palu. Untuk nantinya dana bantuan diteruskan ke Panitia SR PGI.

Seperti diketahui Sinode Gereja Toraja (GT) ditunjuk menjadi tuan rumah SR PGI yang akan dihadiri seluruh gereja yang bernaung di PGI. Ribuan peserta yang  akan hadir di SR, membuat panitia harus menyiapkan berbagai keperluan, untuk kesuksesan acara.

Diantaranya akomodasi peserta, transportasi, konsumsi, perlengkapan, materi persidangan dan keperluan lainnya yang membutuhkan dana besar. Untuk akomodasi saja selain hotel dan penginapan, peserta dan peninjau akan ditempatkan secara home stay di rumah penduduk di Rantepao.

Bantuan dari Gubernur Sulteng setidaknya turut meringankan kerja panitia dari Sinode GT dalam hal pembiayaan. Dimana diharapkan SR PGI dapat berjalan lancar untuk semua agenda yang sudah disiapkan.

Adanya bantuan dana tersebut, turut diapresiasi oleh warga GT Jemaat Moria Palu Andarias Pagalla. Dimana sebagai bukti kepedulian gubernur terhadap kegiatan lembaga keumatan, tanpa membeda-bedakan.

Walau pelaksanaan SR PGI berlangsung di Toraja Utara Sulawesi Selatan, namun keberadaan anggota PGI cukup banyak di wilayah Sulteng. Diantaranya dari Sinode GKST, GPID, GPIBT, GKLB, GPIBK dan lainnya. Selain GT yang tersebar di wilayah Sulteng. 

Tentunya peran gereja tidak bisa dilepaskan dalam mendukung pemprov menjaga kerukunan hidup beragama di bumi Sulawesi Tengah. Juga, dalam mendukung program pemerintah yang berkaitan dengan kenasyalatahan daerah.

"Saya mengapresiasi bantuan dana dari Gubernur Rusdy Mastura, dimana menurut saya nominalnya lumayan besar. Ini bukti kepedulian seorang kepala daerah terhadap lembaga keumatan PGI dan khususnya Sinode GT sebagai penyelenggara ," ujar Andarias. 

Seorang pemimpin yang visioner harus menempatkan lembaga keumatan sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas dan ketahanan sosial kemasyarakatan. Dan ini sudah diwujudkan dalam kepemimpinan Gubernur Rusdy Mastura.

"Lembaga keumatan punya tanggungjawab mewujudkan moderasi beragama, guna menjaga ketahanan sosial. Maka sudah seharusnya jika pemerintah mendukung lembaga keumatan lewat program internalnya," kata Andarias yang juga Ketua Relawan Terang Sulteng.

Kota Rantepao tempat penyelenggara SR PGI tahun 2024. Dok Pri
Kota Rantepao tempat penyelenggara SR PGI tahun 2024. Dok Pri

Sejatinya bantuan Pemprov Sulteng untuk lembaga keumatan yakni Gereja, baik yang menjadi anggota PGI maupun non PGI, sudah dilakukan lewat skema dana hibah yang bersumber dari APBD.

Dalam sebuah perbincangan Karo Kesra Pemprov Sulteng Awaludin menegaskan, jika bantuan dana untuk lembaga keumatan melalui APBD Provinsi, dilakukan secara proporsional.

Dimana alokasi bantuan tersebut sebagai wujud dukungan bagi lembaga keumatan yang sudah berperan nyata, membantu pemerintah dalam membangun daerah.

"Program lembaga keumatan harus didukung. Ini sudah dilakukan oleh Pemprov yang dipimpin Gubernur Rusdy Mastura secara proporsional. Mengingat peran lembaga keumatan dalam melakukan pembinaan spiritualitas umat tidak bisa dinafikan," ujarnya.

Provinsi Sulteng dengan masyarakatnya yang majemuk tentu menjadi potensi besar dalam memajukan daerah. Selama ketahanan sosial kokoh dengan dilandasi semangat kebersamaan antar elemen masyarakat yang didampingi  oleh pemerintah daerah selalu pengayom.

SR XVIII PGI tahun ini mengusung tema Hiduplah sebagai terang yang membuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran" (Band. Efesus 5:8b-9), dan subtema bersama-sama mewujudkan masyarakat majemuk yang pancasilais dan berdamai dengan segenap ciptaan Allah.

Direncanakan pembukaan SR XVIII PGI akan dilaksanakan di lokasi objek wisata Kete Kesu yang merupakan sebuah desa wisata di kawasan Toraja Utara. Ini merupakan salah satu objek wisata yang cukup dikenal karena adat dan kehidupan tradisional masyarakat dapat ditemukan di kawasan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun