Bagaimana rasanya jika baru pertama kali melakukan perjalanan menggunakan KAI Commuter di Jabodetabek yang nyaman, aman, cepat dan murah? Tentu ada ekspektasi berbeda, apalagi moda transportasi tersebut sama sekali belum pernah dirasakan secara faktual.
Kesan inilah yang dirasakan anggota keluarga saya yang berasal dari berbagai daerah di wilayah  Indonesia Timur yakni Papua, Maluku dan Sulawesi. Dimana baru pertama kali ke Jabodetabek dan berkesempatan menjajal sarana commuter line yakni Kereta Rel Listrik (KRL).
Adapun anggota keluarga berkunjung ke Jabodetabek pada bulan Maret 2023 lalu, karena menghadiri acara pernikahan saudara saya di Bekasi. Otomatis hampir seminggu saya dan keluarga berada di Kota tersebut, untuk mempersiapkan prosesi pernikahan.
Untuk mengisi waktu luang, maka diagendakan mengeksplor sejumlah destinasi wisata dan perbelanjaan yang berada di ibukota Jakarta. Biasalah namanya orang daerah, jalan-jalan sembari belanja untuk oleh-oleh tak bisa dielakkan.
Karena sebelumnya sudah pernah menjajal Commuter Line di Jabodetabek, maka saya berinisiatif mengajak keluarga untuk menggunakan moda transportasi tersebut. Sekaligus menjadi penunjuk jalan, agar tidak salah saat melakukan perjalanan.
Tentu saja anggota keluarga sangat antusias, karena baru pertama kali dalam hidup merasakan perjalanan menggunakan KRL. Selama ini hanya bisa dilihat di televisi maupun media sosial.
Adapun rute perjalanan yang direncanakan yakni dari Stasiun Kranji Bekasi dan turun di Stasiun Sudirman Jakarta. Dari Sudirman alternatif kunjungan ke destinasi wisata atau perbelanjaan bisa ke Monas, Bundaran HI, Sarinah atau Thamrin City.
Sesampainya di Stasiun Kranji, kami terlebih dahulu membeli Kartu Multi Trip (KMT) seharga 30 ribu untuk per orang. Kartu ini digunakan untuk tiap kali masuk dan keluar Stasiun. Saya sampaikan kepada anggota keluarga untuk masing-masing memegang dan ikuti prosedur penggunaan KMT saat masuk atau keluar Stasiun.