Jokowi menorehkan portofolio sebagai Presiden yang turun ke sawah. Kaki dan tangan berbalut lumpur demi menanam padi bersama masyarakat.
Bagi petani di Desa Senori Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Tengah menanam padi bersama seorang Presiden tentu sebuah kejutan. Dan mungkin menjadi peristiwa bersejarah yang tak akan pernah terlupakan seumur hidup.
Bagaimana mungkin ada Presiden yang mau mencebur diri ke dalam sawah dan berbaur dengan petani. Padahal cukup saja memantau dari dekat, tak perlu repot sampai harus ikut menanam padi.
Namun itulah Jokowi, sosok Presiden merakyat, sederhana dan anti mainstream. Bukan Jokowi namanya kalau tidak membuat sesuatu yang beda dan menyenangkan hati masyarakat.
Namun bukan sekedar kedekatan dengan petani yang bisa dimaknai dari turunnya Jokowi menanam padi. Lebih dari itu ada dimensi pesan simbolik yang hendak disampaikan Jokowi kepada publik.
Seperti diketahui dimensi pesan simbolik dalan komunikasi politik adalah pesan tentang simbol-simbol yang dapat maknai sebagai sebuah dorongan, kebersamaan, maupun kebaikan.
Simbol yang dimaksud dalam hal ini pertama adalah padi yang dikonversi menjadi beras sebagai komoditi utama konsumsi masyarakat yang terus diproduksi oleh petani.
Simbol kedua adalah lahan sawah sebagai sumber penghasilan utama petani yang dari dalamnya diproduksi komoditi beras untuk ketersediaan logistik nasional.
Simbol ketiga adalah petani sebagai elemen masyarakat yang bekerja memenuhi kebutuhan komoditi beras nasional. Berkat jasa petani lah, kebutuhan stok beras senantiasa tersedia.