Seiring dengan kemajuan peradaban, maka tak ada daerah yang tak ingin maju dengan memanfaatkan potensi yang ada. Demikian pula dengan Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terus menggeliat dalam menggenjot kemajuan pembangunan di daerah tersebut.
Sebelumnya, pembangunan jalan tol layang AP Pettarani sepanjang 4,3 kilometer sebagai penunjang aksesibilitas transportasi menjadi ikon baru di Kota Makassar. Menteri PUPR mewakili Presiden Jokowi, meresmikan jalan tol layang pertama di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tersebut  tahun 2021 lalu.
Seperti diketahui aksesibilitas merupakan kemudahan dan kecepatan dalam menjangkau dan menghubungkan satu lokasi dengan lokasi yang lain lewat jaringan transportasi yang memadai. Dimana aksesibilitas juga menjadi sarana untuk mewujudkan konektivitas yang baik antar daerah.
Dalam kehidupan ekonomi, semakin lancar sistem transportasi untuk mendukung konektivitas suatu wilayah akan menunjukkan kesehatan ekonomi pada wilayah dimaksud. Demikian pula semakin lambat transportasi dan konektivitas, maka semakin lesu ekonomi di wilayah tersebut. Â
Ikon baru lainnya yang telah hadir di Makassar adalah  Center Point of Indonesia (CPI) yang ditujukan sebagai pusat bisnis global terpadu. CPI dibangun di kawasan reklamasi seluas 157 hektar yang menghadap langsung ke laut lepas Selat Makassar.
Untuk meneguhkan CPI sebagai kawasan bisnis terpadu, telah terbangun megaproyek modern yang diperuntukkan sebagai kawasan bisnis (Business Park). Namun demikian, pembangunan megaprroyek lainnya masih terus dikebut di kawasan CPI seperti infrastruktur pendukung dan area komersial lainnya. Â
Meskipun pembangunan megaproyek masih menggeliat, namun tak urung kawasan CPI sudah menjadi 'magnet' bagi warga Makassar untuk dikunjungi. Berbagai aktivitas warga dilakukan di lokasi tersebut. Seperti berolahraga, berekreasi, bahkan berselfie di berbagai sudut CPI yang ikonik.
Saya sendiri menyempatkan mengeksplor keberadaan CPI di jantung kota Makassar baru-baru ini dan menjumpai sebuah lokasi elit dan modern sebagai kawasan bisnis dengan bangunan ikonik yang monumental. Sebuah lokasi yang menunjukan eksistensi CPI yang bersolek sebagai kawasan bisnis terpadu.