Perjalanan saya menggunakan kendaraan dari Kota Palu menuju Kabupaten Poso terhenti sejenak. Karena ingin mendokumentasikan keberadaan Tugu Petani yang berada di pinggir jalan. Sekaligus melihat hamparan sawah luas yang tengah menghijau dipandang mata.
Tugu Petani yang berada di Desa Masamba, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso tersebut sengaja dibuat untuk mengingatkan kepada kita. Bahwa petani adalah pahlawan pangan yang terus berjuang memproduksi dan memenuhi kebutuhan logistik pangan masyarakat sehari hari.
Narasi pahlawan pangan yang tertera di tugu tersebut saya amini. Bahkan saya memberi atensi atas jasa dan kontribusi besar petani, terhadap keberadaan logistik pangan yang saya dan masyarakat Indonesia konsumsi sehari hari.
Apa jadinya jika petani tidak ulet dalam bekerja memenuhi ketersediaan logistik pangan nasional. Sudah pasti ancaman krisis pangan ada di depan mata. Apalagi ditengah kondisi geopolitik global, akibat invasi Rusia ke Ukraina yang turut berdampak pada adanya krisis pangan global.
Juga tidak akan tercapai pemenuhan target komoditi pangan yang dicanangkan Pemerintah, tanpa kerja keras petani. Terbukti sudah tiga tahun berjalan negara kita tidak lagi mengimpor beras, karena surplus dalam negeri sebagaimana yang dikatakan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Tentu apresiasi harus kita berikan kepada petani yang sudah berada di garda terdepan dalam menyiapkan kebutuhan pangan nasional. Benar bahwa petani harus bekerja keras dalam mengolah lahan sawah dan kebun milik mereka, agar bisa tetap hidup.
Namun sebuah keniscayaan yang tak bisa ditampik, bahwa petani juga terus menghidupi bangsa ini lewat ketersediaan komoditi pangan yang diproduksi dari setiap lahan usaha mereka. Dari tangan-tangan petanilah komoditi pangan terus dihasilkan agar tidak terjadi kekurangan bahan pangan.
Inilah kontribusi utama dan terutama dari petani, agar stabilitas bangsa ini tetap terjaga lewat ketersediaan logistik pangan. Lewat kontribusi ini maka sebutan petani selaku pahlawan pangan sebagaimana yang ada di tugu petani di Desa Masamba, bukan sekedar slogan.
Dilema Kendala Dihadapi Petani
Walau berada digarda terdepan dalam pemenuhan logistik pangan nasional, bukan berarti petani kita tidak diperhadapkan dengan berbagai kendala. Seperti keterbatasan bibit, Â pupuk, sarana irigasi, jalan tani, permodalan serta pemberdayaan kapasitas petani.
Sederat kendala tersebut sudah lazim didapatkan jika turun ke daerah dan berdialog dengan petani di lapangan. Keluhan yang sering diaspirasikan petani, namun butuh kesabaran agar bisa mendapatkan solusi.