Kehadiran Senator Lukky Semen di Desa Dulumai disambut antusias oleh masyarakat di Balai Desa. Ini wajar karena tidak menyangka jika ada Wakil Rakyat dari Pusat mau berkunjung ke  Desa mereka, meski harus melalui jalan yang rusak parah. Terlebih membawa bingkisan Natal untuk di bagikan kepada masyarakat setempat.
Namun bagi Senator Lukky Semen kunjungannya ke Desa Dulumai tidak sekedar memberikan bantuan bingkisan Natal semata, namun juga bisa melihat langsung kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah. Apalagi dirinya merupakan Anggota Komite II DPD RI yang bermitra dengan Kementerian PUPR.
Dimana dari hasil pantauan langsung terhadap jalan rusak serta aspirasi dari Kepala Desa, bisa menjadi daftar inventarisasi materi bagi pihak Kementerian terkait. Serta kepada Pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Poso, untuk mendapat sentuhan pembangunan.
Dimana salah satunya lewat skema Alokasi Dana Khusus (DAK) infrastruktur bidang jalan dari Pusat ke daerah. Karena jika mengandalkan APBD Kabupaten untuk penanganan jalan tersebut tentu anggaran tidak mencukupi. Terkecuali dari Pemkab Poso memprioritaskan ruas jalan tersebut untuk segera ditangani lewat APBD Poso.
Mengingat infrastruktur jalan yang memadai, sangat penting untuk kelancaran konektivitas serta akses produksi komoditi dan usaha masyarakat. Apalagi Desa Dulumai memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang membutuhkan akses transportasi guna pemasaran komoditi tersebut.
Sebenarnya untuk menuju Desa Dulumai dari Tentena sebagai ibukota Kecamatan Puselemba yang berada di tepian Danau Poso memiliki jarak tempuh sekitar 34 KM. Dimana sepanjang ruas tersebut memiliki panorama alam dengan landscape yang indah. Dimana disepanjang tepian tersebut memiliki potensi destinasi wisata yang mempesona.
Namun sekali lagi, kondisi infrastruktur jalan yang tidak mendukung akan mempengaruhi kehadiran pengunjung atau wisatawan. Meski sejumlah resort dan hotel sudah ada di lokasi tersebut. Karena itu sangat signifikan jika sarana infrastruktur jalan yang memadai digenjot oleh Pemda Poso.
Tentunya guna mendukung sektor potensial di wilayah tersebut baik perkebunan, pertanian, perikanan air tawar serta pariwisata. Tentu saja jika sektor tersebut maju maka kesejahteraan masyarakat setempat akan meningkat.
Namun masalah lain yang kini dihadapi Desa Dulumai adalah dampak perendaman areal sawah akibat pengaturan debit air danau Poso bagi PLTA Sulewana  yang sudah berlangsung selama dua tahun. Dimana tuntutan kompensasi ganti rugi dari Desa Dulumai hingga kini belum ada titik temu dengan pihak PT Poso Energy.