Pilkada serentak  tahun 2020 untuk Provinsi Sulawesi Tengah diwarnai majunya pasangan kombinasi keberagaman yang untuk pertama kalinya terjadi di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Pasangan keberagaman tersebut yakni Dr Hidayat Lamakarate selaku bakal calon Gubernur berpasangan dengan Dr Bartholomeus Tandigala selaku Bakal Calon Wakil Gubernur Sullawesi Tengah. Keduanya diusung oleh Partai Gerindra dan PDI Perjuangan yang berjumlah 12 kursi.
Sebagai pasangan kombinasi di Pilkada Sulawesi Tengah, antusias masyarakat terhadap pasangan ini sangat besar. Bukan apa apa, karena kedua pasangan ini adalah wujud representasi dari entitas masyarakat Sulawesi Tengah yang majemuk dan beragam.
Sosok Hidayat Lamakarate dan Bartholomeus Tandigala sebagai  putra Sulawesi Tengah, adalah cerminan dari potret daerah yang masyarakatnya hdup dalam tatanan pergaulan yang  rukun, bersahabat dan egaliter. Â
Acara deklarasi pasangan Calon bertagline Hebat yang berlangsung Senin kemarin di Palu, benar benar menampilkan potret dari keberagaman tersebut.
Pertama adalah latar belakang dari kedua figur yang berpasangan tersebut. Sebagai Calon Gubernuri Hidayat Lamakarate merupakan sosok putra daerah dari etnis Kaili dan beragama Muslim. Sedangkan Bartholomeus adalah sosok beragama Kristiani dan berasal dari etnis Toraja yang sudah puluhan tahun mengabdi sebagai birokrat di daerah ini.
Kedua adalah bergabungnya sejumlah Partai Pendukung dan turut hadir dalam kegiatan Deklaras tersebut. Di deretan Partai yang berlatar belakang  Nasionalis ada PKPI, PSI dan Partai Berkarya. Sementara di Partai yang berlatar belakang Keagamaan ada PBB dan Partai Gelora.
Bergabungnya Partai Pengusung dan  Pendukung dengan kombinasi keberagaman tersebut,  tentu saja menjadi suporting bagi Pasangan Hidayat - Bartholomeus dalam mendapatkan dukungan dari basis masyarakat Sulawesi Tengah yang pluralis.