Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Merenungi Indonesia dari Sanur Bali

15 Agustus 2019   10:44 Diperbarui: 6 September 2019   00:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Sanur Bali. DocPri

"Kita akan berjuang bersama dan bergerak bersama untuk mewujudkan nilai nilai kerakyatan, untuk mewujudkan nilai nilai nasionalisme demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ." (Jokowi, Agustus 2019)

Sebuah peristiwa politik belum lama berlalu, mengambil tempat di Sanur Bali. Sebuah partai besar pemenang pemilu yang mengusung jargon nasionalis, belum lama menghelat gawean nasional. Dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih,  pejabat negara hingga para Pimpinan Parpol yang juga elit politik nasional turut  hadir dan berkumpul di pulau dewata itu.

Mereka adalah elit politik yang sempat menjadi lawan maupun kawan dalam kontestasi Pilpres. Sebut saja Jokowi, Ma'ruf Amin, Megawati Sukarnoputri, Prabowo Subianto, Surya Paloh, Airlangga Hartarto,  Osman Sapta Odang, Suharso Monoarfa, Hanif Dhakiri dan Eddy Suparno. Meskipun peristiwa itu telah beberapa hari berlalu, namun pesan politiknya masih relevan untuk direnungi.

Melihat para elit politik berbaur dan menyatu dalam momentum politik tersebut,  apa makna yang terkandung dalam kebersamaan mereka bagi publik yang menghendaki negara ini aman sentosa. Lalu apa juga maknanya terhadap peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 yang tinggal menghitung hari kita rayakan. Apa naknanya bagi keberlangsungan NKRI sebagaimana adagium Bung Karno tahun 1933  yakni Indonesia selama lamanya.

Dihamparan pasir putih pantai Sanur yang indah, saya mencoba merenungi makna terdalam dari momentum pollitik tersebut. Bahwa apakah para elit politik tersebut benar benar memiliki jiwa kenegarawanan yang mementingkan persatuan nasional diatas segala galanya. Apakah para elit politik tersebut  benar adalah insan patriotik yang sungguh sungguh bertindak untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Untuk tanah air tercinta. Jawabnya terpulang kepada mereka.

Doc Pribadi
Doc Pribadi

Namun sejujurnya saya memiliki ekspektasi besar atas bertemunya para elit bangsa dalam setiap momentum politik.  Bisa jadi bukan hanya saya, publikpun merindukan setiap momentum politik yang senantiasa menghadirkan kebersamaan dan persatuan diantara sesama elit politik. Rasanya publikpun sudah jenuh dengan rivalitas yang berlarut larut.  Terkecuali mereka yang menghendaki para elit terus bergontok gontokan dan bermuara pada perpecahan bangsa.

Momentum di Sanur Bali misalnya, melihat Jokowi dan Prabowo bisa bersatu disaksikan banyak orang, tentu membawa pesan politik yang positif kepada publik.  Bahwa masa masa menjadi rival politik sudah selesai, Saatnya rekonsiliasi dengan mengedepankan semangat persatuan demi membangun indonesia tercinta. Membangun peradaban bangsa melalui program yang terkandung dalam Visi Indonesia sebagaimana disampaikan Jokowi beberapa waktu lalu.

Merenungi bahwa elit politik benar benar adalah negarawan sejati yang bertindak untuk keindonesiaan adalah sebuah keniscayaan. Apalagi dalam momentum memperingati dirgahayu kemerdekaan Republik Indonesia, maka  jiwa dan semangat pengorbanan para pahlawan patut direnungi. Bahwa para pahlawan bertindak dan berkorban sejatinya untuk keindonesiaan adalah sebuah realitas. Benar benar tampa pamrih dan murni demi Indonesia merdeka.

Berharap jiwa dan semangat the fouding father ada dalam diri elit politik kekinian bukanlah tanpa alasan. The founding father yang sudah  berjasa besar mendirikan negara ini tentu berharap, apa yang sudah mereka tanam, akan dijaga dan dirawat oleh generasi sekarang, khususnya para elit politik. Tanggung jawab mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia yang sudah diperjuangan para pendahulu lewat darah dan air mata,  harus benar benar terpatri disanubari terdalam kita semua terutama elit politik. Bahwa kemerdekaan itu harus kita pertahankan dengan segenao jiwa raga adalah mutlak dilakukan.

Ditengah ancaman disintegrasi bangsa, dalam perenungan saya berharap mereka elit politik yang bertemu di Sanur Bali adalah the founding fahers masa kini. Founding father yang memiliki pikiran dan tindakan yang filosofis, terpercaya dan merakyat. Founding fathers yang benar benar segenap jiwa raganya adalah  dicurahkan untuk Indonesia. Indonesia sebagaimana yang dikatakan Sukarno.  "Kesinilah kita semua harus menuju. Mendirikan satu Nationale Staat, diatas kesatuan bumi Indonesia dari ujung Sumatera sampai ke Irian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun