Perwayangan adalah seni pertunjukan teater wayang oleh seorang dalang. Dalang secara simbolik dimaknai sebagai penggerak kehidupan wayang-wayang. Berangkat dari sejarahnya, perwayangan oleh dalang dijadikan hiburan, media komunikasi, dan media edukasi bagi masyarakat Indonesia. Kisah-kisah, informasi, humor, pendidikan agama, dan berbagai nilai moral dibagikan melalui cara yang menarik dan dapat diterima dengan mudah oleh semua kalangan. Pertunjukan wayang sering disebut sebagai "mother of arts" karena memiliki banyak unsur: musik, sastra, rupa, teater, dan tari.
Seni perwayangan hingga kini masih dinikmati seluruh kalangan. Cerita-ceritanya pun makin berkembang seiring zaman. Salah satunya, Mahabharata adalah cerita perwayangan yang kini dijadikan sumber untuk mengubah cerita-cerita baru yang diistilahkan dengan cerita carangan. Penyampaian informasi dan sarana edukasi yang menggunakan hal yang dekat dengan masyarakat menjadikan seni perwayangan mudah diterima, diingat, dan meninggalkan kesan dan pelajaran bagi penontonnya yang lalu meneruskan memori itu kepada generasi selanjutnya.
Filosofi orang terdahulu dalam memanfaatkan hal yang familiar bagi masyarakat sebagai sarana pendidikan dan berbagi informasi ini bisa kita terapkan dalam kehidupan modern yang berbasis teknologi. Sebagai contoh, kasus Greta Thunberg yang menarik, seorang gadis asal Swedia yang merupakan aktivis lingkungan yang paling lantang dalam menyuarakan aksi global menghadapi perubahan iklim. Perlu kita catat bahwa Greta memulai aksinya dengan membolos dari sekolah saat berusia hanya 15 tahun lalu duduk di depan bangunan parliamen Swedia dengan membawa poster kritis. Perjuangannya kemudian diketahui banyak orang di seluruh dunia setelah seseorang membagikan fotonya di media sosial. Kini, gerakan yang ia mulai diikuti jutaan orang di seluruh dunia yang kemudian menarik perhatian perusahaan-perusahaan dan tokoh publik besar untuk mendukungnya.
Hal ini menyadarkan kita bahwa untuk dapat mengedukasi dan memulai perubahan besar, kita tidak perlu menjadi seorang "dalang".
Sebagai "wayang", ditambah dengan kemajuan teknologi, kita bisa menjadi agent of change yang mengedukasi, meyakinkan, dan menggerakkan banyak orang.
Dengan menghubungkan pentingnya peran sebuah media publik dalam penyebaran informasi dari kisah Greta dan perwayangan, Mahabharata Ing Internet bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada semua orang bahwa melalui media sosial yang merupakan sarana publik, semua orang dapat memberi pengaruh yang tidak bisa dikatakan kecil terhadap orang lain dalam melakukan pergerakan.
Mahabharata Ing Internet, dengan begitu, membawa pesan tentang perubahan iklim yang sedang kita hadapi saat ini. "Mahabharata" dimaknai sebagai kita yang menjadi wayang atau agent of change, dan "Ing Internet" berarti kegiatan yang digadangkan melalui Internet yang merupakan ruang publik. Sehingga arti Mahabharata Ing Internet adalah setiap orang, sekecil apapun kegiatan yang mereka lakukan di internet, bisa menjadi agen perubahan yang dapat mempengaruhi banyak orang.
Melalui Mahabharata Ing Internet, kami ingin agar masyarakat bisa belajar dan tergerak untuk ikut bersuara tentang perubahan iklim yang sedang kita hadapi tanpa perlu menjadi orang besar terlebih dahulu, cukup dengan menjadi diri sendiri dengan kesadaran dan dedikasi yang tinggi untuk sama-sama menjaga satu-satunya planet yang kita sebut sebagai rumah.
---
Penulis: Efma R.Y.L. Pasangka, Catleya Ayundasari