Cantik itu identik dengan wanita yang tubuhnya langsing, rambutnya lurus, tingginya semampai, dan kulitnya yang putih bersih. Definisi ini sering diamini oleh beberapa wanita, sehingga mereka berusaha semampu mereka untuk mencapai definisi itu. Terlihat cantik dan menarik sudah pasti menjadi keinginan setiap wanita. Tetapi menjadi sesat jika memiliki pemikiran bahwa cantik itu identik dengan kulit putih. Bagaimana dengan wanita yang tidak masuk dalam definisi cantik diatas? Apa mereka juga tidak bisa disebut cantik?
Pengaruh berbagai tayangan baik visual maupun non-visual menjadi salah satu penyebab terbentuknya definisi cantik yang lekat dengan wanita putih dan langsing. Setiap hari kita disuguhkan dengan tayangan yang selalu menampilkan wanita yang nyaris sempurna. Misalnya saja, ada iklan yang menawarkan kulit putih dalam waktu 7 hari. Tapi, tidak ada kan iklan yang menawarkan kulit eksotis yang menjadi ciri khas wanita Indonesia dalam waktu 7 hari?
Cantik itu bukan putih. Cantik itu cerdas, pandai menempatkan diri, mandiri dan sudah pasti sehat secara jasmani dan rohani dan keadaan fisik adalah bonus dari cantik itu.
Sebagai wanita Indonesia, harusnya kita bangga memiliki kulit sawo matang ataupun kuning langsat karena kulit kita sangat dikagumi orang luar. Buktinya, mereka rela berjemur dibawah terik matahari untuk mendapatkan kulit seperti kita, tapi mengapa kita justru menghindari matahari? Rubah definisi cantik yang sesat itu. Sehatkan tubuh kita, tambah wawasan kita dan pasang senyum yang tulus. Kita akan terlihat cantik melebihi mereka yang putih :).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H