Mohon tunggu...
Eflin Rote
Eflin Rote Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

born to be a journalist #football

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Hari Ibu, Mama ..

22 Desember 2011   06:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:54 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Kasih Ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia..”

Lagu dengan lirik sederhana. Sesederhana cara dia mencintai kita. Ibu, wanita terindah pemberian Tuhan. Hanya ibu yang mempunyai senyuman seperti lengkungan pelangi, kesabaran yang melebihi samudra. Ibu, mencintai kita tanpa tetapi.

Sembilan bulan mama merawat dan menjaga kita. Berjuang melawan rasa sakit ketika kehidupan hendak menyapa. Mencintai kita melebihi mencintai dirinya sendiri. Rela melakukan apapun untuk kita. Betapa mulianya dirimu, mama.

Bunda, Mama, Ibu, Umi atau apapun panggilan kita untuknya. Sosok wanita yang mampumenciptakan kehidupan yang manis dengan senyumnya. Mampu menghadirkan pelangi ketika siang menjadi pemarah, menyejukan jiwa dengan kelembutannya, dan pastinya mencintai kita dengan keabadian.

Mama, perempuan yang diciptakan untuk menghembuskan kehidupan pada setiap helaan nafas. Sekalipunkita sering membuat mama marah dengan sejuta kenakalan dan perbuatan kita. Tetapi mama, tetap mencintai, tetap menyayangi kita. Apalagi yang kurang dari seorang mama? Hampir seluruh hidupnya beliau berikan dan menjadi yang terbaik bagi kita. Kasih sayangnya seperti mentari di pagi hari, selalu hangat dan merekah

Selamat hari ibu, mama. Jarak membuat kita hanya bisa melemparkan kata rindu melalui udara. Terimakasih karena sudah memberikan seluruh cinta dan hidup untuk kami.Terimakasih mama. Tidak ada yang bisa menggantikan cintamu yang begitu hebat dalam hidup kami. Ampuni kami ketika kami lupa bahwa surga ada ditelapak kakimu. Maafkan kami ketika kami mengecewakanmu, mama .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun