Misalnya, ketika ada masalah perilaku di sekolah, guru dapat berkomunikasi dengan orang tua untuk mencari solusi terbaik. Sebaliknya, jika ada masalah di rumah yang memengaruhi performa anak di sekolah, orang tua harus berinisiatif untuk berbicara dengan guru, sehingga pendekatan yang tepat dapat diambil.
Program pendidikan karakter yang dilakukan sekolah juga bisa diperkuat di rumah. Kegiatan yang melibatkan orang tua, seperti diskusi bersama tentang nilai-nilai positif atau kegiatan berbasis keluarga, dapat membantu menanamkan karakter yang kuat pada anak.
Kesimpulan
Peran guru dan keluarga dalam pendidikan siswa memang tak tergantikan. Keduanya saling melengkapi dalam membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, mandiri, dan bertanggung jawab. Sinergi yang baik antara guru dan keluarga menjadi kunci utama dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Pada akhirnya, siswa yang memiliki karakter kuat akan menjadi individu yang siap menghadapi tantangan kehidupan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H