Mohon tunggu...
efi warni
efi warni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Ibu Efi adalah seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berdedikasi tinggi dan penuh semangat dalam mengajar. Beliau telah mengabdi di dunia pendidikan selama lebih dari 15 tahun, dengan fokus pada pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa. Ibu Efi dikenal sebagai sosok yang ramah, sabar, dan selalu berusaha memahami kebutuhan serta potensi setiap siswa di kelasnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Aman dari Perundungan: Konsep Islam dan Akhlak Mulia

28 Juni 2024   08:17 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:01 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan mendukung bagi setiap siswa, tanpa adanya perundungan. Konsep Islam mengajarkan pentingnya menghormati dan menghargai setiap individu, tanpa memandang perbedaan. Rasulullah SAW mengajarkan untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang kepada sesama, sehingga sikap seperti membuli atau merendahkan tidak pernah dianjurkan dalam ajaran Islam.  Firman Allah QS. Al-Hujurat (49:11):

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)."

Hadis Nabi Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah engkau memandang rendah seorang Muslim, dan janganlah engkau mencari-cari kesalahannya, dan janganlah engkau mengintip-ngintip kejelekannya, karena sesungguhnya orang yang paling ditakuti oleh Allah adalah orang yang paling banyak mengintip-ngintip kejelekan orang lain, dan sesungguhnya kebencian itu adalah perkataan yang meruntuhkan." (HR. Muslim)

Pengamalan akhlak mulia dalam konteks ini sangatlah relevan. Guru dan siswa diajak untuk saling menghormati dan bertindak adil dalam setiap interaksi di sekolah. Misalnya, mengutamakan sikap empati dan menjaga ucapan agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, sekolah dapat menjadi tempat yang nyaman bagi semua siswa tanpa adanya rasa takut atau kekhawatiran akan perundungan.

Tindakan konkret seperti pembentukan komite anti-perundungan dan pelaksanaan program pembinaan karakter secara rutin juga merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai Islam tentang kasih sayang dan keadilan. Melalui pendekatan ini, diharapkan setiap siswa merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal dalam segala aspek kehidupan sekolah.

Dengan demikian, mengintegrasikan konsep Islam dalam pengelolaan sekolah bukan hanya menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas, tetapi juga mendukung terciptanya generasi muda yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun