Jangan ngaku update kalau ternyata enggak tahu apa yang sedang terjadi dan jadi trending topic di Bandung. Apalagi kalau bukan peringatan konferensi KAA atau dikenal juga dengan Asian African Carnival. Seperti yang sudah disepakati para pemimpin Asia dan Afrika yang pernah terlibat dalam persitiwa bersejarah 60 tahun silam, mereka janjian untuk reunian 10 tahun sekali di Bandung. Dan tahun 2015 ini adalah saatnya untuk bertemu kembali, napak tilas sejarah dan mengobarkan lagi semangat Dasa Sila Bandung.
[caption id="attachment_412697" align="aligncenter" width="300" caption="Soekarno dan Mandela"][/caption]
Berbeda dengan perayaan yang sudah-sudah, event 10 tahunan sekali ini bukan hanya jadi ajang seremonial kenegeraan saja. Big thanks buat Kang Emil, walikota Bandung yang sudah menjadikan  Asian Afria Carnival ini juga jadi pesta rakyat. Setelah sibuk berbenah dan dandan cantik menyambut kedatangan para tamu yang berkunjung, kini giliran rakyat Indonesia, terutama urang Bandung untuk merayakannya dalam gelaran acara Asian African Parade yang berlangsung sabtu tanggal 25 April 2015 siang tadi dan Festival of Nations Kulturasun yang akan berlangsung minggu tanggal 26 April 2015 besok. Salah satu pesona Indonesia Travel yang sayang sekali untuk dilewatkan.
Pesta rakyat dalam Asian African  Parade kemarin menghadirkan para peserta dari berbagai negara dan Indonesia sendiri dengan kostum dan atraksi yang unik dan menarik. Sayang rasanya kalau hajatan seru dan bersejarah ini dilewatkan begitu saja. Makanya saat saya dan 4 teman-teman Kompasiana diajak oleh admin Kompasiana memenuhi undangan dari Kementerian Pariwisata untuk ngeliput acara ini tidak disia-siakan. Hayuuuu
[caption id="attachment_412701" align="aligncenter" width="300" caption="credit: Ismi"]
Sekitar jam 13.00 saya dan teman-teman berkumpul di media centre di gedung PGN, jalan Braga. Sambil menunggu kedatangan para blogger dari luar negeri, naluri ngeksis membuat kami sempat berwelfie ria di sini. Hihihi.... begitulah. Salah satu ciri dari blogger emang jadi mahluk yang sadar kamera.
[caption id="attachment_412702" align="aligncenter" width="300" caption="blogger asing juga tertarik ngeliput"]
Akhirnya, setelah para blogger hadir dan berkumpul, kami memulai perjalanan 'historical walk' ala kami. Jalan kaki santai yang dipandu panitia melalui jalan Cikapundung untuk sampai di alun-alun Bandung sebagai pusat keramaian. di sisi timur alun-alun, sudah ada panggung yang disiapkan panitia  dan bus Bandros yang parkir di sana. Sekali lagi, thanks banget buat panitia, akses istimewa untuk naik ke atas Bandros, membuat saya dan teman-teman lebih leluasa dan nyaman meliput acara tanpa terhalang oleh kerumunan massa. Sempat mencelos juga pas datang di lokasi. Gimana caranya bisa ngelihat acara dengan nyaman, ya? Apalagi postur saya terbilang mungil, pake sepatu kets pula.Ih kok malah curcol, sih :D.
Nah ini dia beberapa hasil jepretan saya di acara siang tadi.