"Gimana, Â mba? Mau, ga?"
"Kira-kira  nyampe jam berapa?" saya balik nanya, khawatir  terjebak macet.
"Ga, kok, mbak.  3 jam juga nyampe," sahut mbak operator  diseberang  sana.
Oke, deh. Akhirnya saya deal  juga memesan  travel menuju Jakarta  untuk keberangkatan  jam 7 pagi.  Berarti, saya akan sampai di shuttle  sekitar jam 10 atau setengah jam sebelum  keberangkatan dari Bentara Budaya,  meeting  point  yang disepakati  untuk para admin dan perwakilan Kompasianers  untuk pergi bareng  ke acara  Gathering Komunitas  Kompasianer di Hotel Discovery Ancol.
Hanya perlu waktu sekitar  5 menit untuk sampai  ke Gedung Kompas di Jalan Palmerah Barat. Mbak Wawa  mengajak saya untuk pergi bareng saja dari gedung Kompas  ke Bentara Budaya Jakarta.  Saya yang ga hafal peta seneng aja diajak bareng. Mengingat  saya punya kecerdasan Spasial  yang 'mengharukan' suka mendadak linglung arah  gitu  hehehe..... Kan  ga asik kalau  semuanya menunggu  gara-gara  saya nyasar :) Ga banget, kan?
Sempat ketemu beberapa  punggawa Kompasiana di kubikelnya masing-masing (ckckck.... salut, deh. Hari libur masih semangat  kerja), saya turun ke parkiran menumpang mobil  bareng Mbak Wawa, Pendi dan Raja. Sampai di Bentara Budaya, beberapa wajah Kompasianer sudah familiar. Sebagian malah sudah pernah bertemu beberapa  kali  di acara lain seperti Rahab Ganendra, Tigor Simanjuntak dan Mbak Icha.  Â
Dan asiknya berkomunitas selalu membuat lingkaran pertemanan saya  bertambah. Saya juga bertemu kompasianer lainnya, ada Mbak Selsa yang waktu itu bercerita  asal usul  nama akunnya  di sosmed,  Lilih, Mbak Afriska,  Mbak Uli Hape yang satu seat di bus  dan beberada  teman Kompasianers lainnya.
Meski  baru jalan di bus menuju lokasi, keseruan sudah dimulai untuk games adu cepat  twitter.  Bukan Live Tweet tapi lebih cocok kalau disebut Fast Tweet.  Sambil menunggu aba-aba  lomba tweet dimulai, saya bikin draft dulu sebelum klik send.  Mba Uli sempat mengeluhkan kalau sinyal di perjalanan menuju Ancol  bakalan terganggu.  Saya sempat dibuat H2C juga,tapi  bismillah aja, deh. Menang ga menang ikut seru-seruan aja. Dan.... yeay! ternyata cuitan saya  yang paling dulu  publish, lalu  saya berhak mendapatkan voucher  dari Dandan  yang juga jadi sponsor acara.  Yipi...  September nanti  saya  pake  vouchernya, ah. Lumayan  :)
[caption caption="Green Tea ala Thai Alley"]
Setelah sampai di hotel, saya dan teman-teman langsung menuju lokasi  acara  di lantai 2 dan melakukan registrasi. Selesai  salat Dzuhur, dipandu oleh Dion, Markomnya Kompasiana  para perwakilan dan admin Kompasianer  menyanyikan bersama-sama lagu Indonesia Raya. Hmmm, sudah lama banget saya  ga upacara, terakhir kali waktu SMA.  Eh tapi tidak melunturkan rasa cinta saya sama tanah air Indonesia  ini, lho ^_^. Serius!
Ada Kang Pepih Nugraha  yang  melanjutkan rangkaian acara. Dari cerita Kang Pepih  yang juga COO-nya Kompasiana  juga saya  salut sama  kerja keras  dengan tim Kompasiana yang sudah menyiapkan  acara ini  terselenggara.  Memang sih pada gathering komunitas yang pertama ini  baru sebagian saja  komunitas  yang bisa berkumpul. Mudah-mudahan  di gathering berikutnya semua  perwakilan  komunitas, mulai dari Aceh sampai Papua  bisa rama-rame berkumpul dan berkolaborasi.
Berikutnya, Dion hadir lagi mendamping  Hani Amalia dari Blue  Bird yang  juga menyediakan transportasi  bagi para admin yang menginap di Discovery Hotel  untuk perjalanan selama acara. Yuhu..... senengnya menikmati  sesi talk show dengan beliau. Sudah cantik dan ramah, tangkas pula menjawab pertanyaan  yang dilontarkan.  Saat  ini  Blue Bird sudah  punya 38.000 armada taxinya di seluruh tanah air dan  peduli dengan kesejahteraan  para keluarga  drivernya.  Menariknya,  Mbak Hani juga bercerita kalau ternyata  Blue Bird ini bisa dipesan melalui aplikasi My  Blue Bird. Blue Bird  juga punya program CSR buat para penumpang  yang menyandang disabilitas,  lho.  Keren, kan? Iya, dong!
Setelah  Mbak Hani  menyegarkan suasana  dengan cerita Blue Birdnya,  giliran  para admin/perwakilan untuk mengenalkan komunitas perwakilannya masing-masing.  Meski suara saya fals,  cuek aja ikutan nyanyi-nyanyi yang liriknya dadakan  dikenalkan oleh Wida  hehehe... Semoga  ga ada yang ngeh dengan kepiawaian saya 'menyumbangkan' nada.
Nah, di sini saya mulai deh kenal lebih banya komunitas lainnya di Kompasiana. Selain teman satu  meja Mbak Nita dari Ambon (Amboina), Mas Casmudi dari Bali (Kudeta),  Mas Ben dari Kocek, Mas Fahmi dari Fiksiana, Mas Malik dari Bolang (Kompasianers Malang)  saya juga mengenal  sedikit lebih banyak komunitas lain dengan nama-nama yang unik dan nyeleneh. Ada Kampret  yang diwakili  Sumarti Saelan alias Icoel, Mbak Olyvia dari Koteka, Mbak Avy dengan Koneknya dan beberapa komunitas  lainnya.  Waaah, seru ternyata  ya, ada yang tergabung di beberapa komunitas dengan  minat yang berbeda. Kayak saya yang ikutan  KPK (Kompasianers  Penggemar Kuliner) dan Ladiesiana. Makanya, saya  juga ditarik  buat nampang berpose  mewakili  KPK.  Saya pernah ikutan  Grebek KPK di Centropunto di Bandung.  Â
Setetelah mengenal para komunitas yang hadir di acaraini, ada Mas Pendi dan Mas Nurul Uyuy  yang mempresentasikan rencana kegiatan Kompasianival yang akan diselenggarakan Desember  nanti.  Dari rencana dan paparan  yang  disampaikan, sudah terbayang keseruan yang  akan berlangsung selama 2 hari nanti yang akan berlangsung di Plaza mal Gandaria City. Gelaran Kompasianival yang akan berlangsung akhir tahun nanti adalah acara kali kelima, yang ditargetkan bisa mendatangkan 5.000 pengunjung. Insya Allah kesampaian, ya.
Bakal ada 35 Komunitas  yang akan meramaikan acara dan 24 diantaranya  adalah komunitas Kompasiana. FYI, semua komunitas  yang hadir di Gathering  ini juga sudah masuk list peserta yang akan meramaikan hajatan Kompasiana. Wiiih, bisa kopdaran lagi. Asyiiiik!
Sebelum melanjutkan acara  talkshow  dengan Rudolf Hermann , GM-nya Discovery Hotel Ancol dan Paundra Marcomm Managernya  Discovery Hotel, ada Mbak Wawa dan mas Isjet  yang menerangkan aturan bekomunitas  yang perlu diketahui  oleh para Kompasianers. Tugas para Admin untuk mensosialisasikan aturan komunitas ini pada teman-temannya. Insya Allah segera saya sampaikan untuk teman-teman KBandung, ya. Selain ada subsidi dana  sebesar 1 juta/tahun untuk kegiatan  komunitas (offline dan online) juga ada stimulus  berupa hadiah sepeda  yang akan diberikan  kepada  komunitas  yang paling aktif.
Buat para admin jangan GR dulu, dan member  lainnya jangan suuzhan soal hadiah ini. Nantinya hadiah sepeda  ini tidak akan dimiliki atau dipegang oleh individu, kok. Hadiahnya akan disumbangkan yang kira-kira membutuhkan sepeda.  Tuh, kan asyik berkomunitas. nambah teman, nambah ilmu dan bisa beramal.
Akhirnya  acara  gathering komunitas  yang dihadiri 7 perwakilan komunitas daerah (termasuk KBandung uang diwakili saya) dan 14 komunitas  hobi ini  diakhiri dengan membubuhkan tanda tangan  pada banner yang sudah disediakan.  Ga mau ketinggalan eksis dong, saya juga  ikut meninggalkan  jejak. I was here  :)
Sebelum disambung dengan acara hotel visit dan makan malam,  kami sempat menyimak paparan tentang Discovery Hotel Ancol yang mempunyai konsep mengangkat budaya Betawi  untuk  berbagai hidangan dan layanan  lainnya. Ada doorprize berhadiah  Kembang Goyang yang cantik dan unyu. Sayang euy, saya ga kebagian :D
Well, cerita tentang  berbagai  fasilitas  hotel,  sajian makan malam dan sarapan  di  Discovery Hotel serta  asiknya menikmati perjalanan pulang dari hotel dengan taksi Blue Bird ke shuttle  travel, saya lanjutkaan di posting terpisah, ya.
PS:Dokumen foto  di posting ini adalah koleksi pribadi  kecuali foto di Bus,  Narsis  bareng KPK dan foto rame-rame  semua perwakilan  Komunitas pinjem dari postingan FB Rahab Ganendra.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H